Pemilu 2019
Pemilu di Bojonegoro Jumlah Petugas Meninggal Dunia Sebanyak 5 Orang
Selasa, 14 Mei 2019 12:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Proses pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 di Bojonegoro telah usai dan tinggal menunggu hasil rekapitulasi serta penetapan hasil perolehan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Selama proses penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Bojonegoro, ada lima orang dari unsur penyelenggara (KPU) dan unsur pengawas (Bawaslu), yang meninggal dunia, sementara 15 orang lainnya mengalami sakit dan harus mendapatkan perawatan medis di puskesmas atau rumah sakit.
Adapun rinciannya, petugas yang meninggal dunia dari unsur penyelenggara ada empat orang dan yang sakit ada 13 orang. Sedangkan dari unsur pengawas, yang meninggal dunia satu orang dan yang sakit sebanyak dua orang.
Komisioner KPU Bojonegoro, Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Mustofirin, kepada awak media ini menuturkan bahwa empat orang dari unsur penyelenggara yang meninggal dunia yaitu: Supriyadi (22), petugas di TPS Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo; Luanto (45), petugas TPS Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngasem; Mustakim (43), anggota PPS Desa Jampet Kecamatan Ngasem; Dan Suparman (60) anggota Linmas Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu.
“Yang sakit ada 13 orang, namun saat ini sudah sembuh,” tutur Mustofirin. Selasa (14/02/2019).
Ia menambahkan bahwa dikarenakan petugas pemilu tidak ada jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, maka terhadap ahli waris petugas yang meninggal dunia maupun yang menderita sakit, rencananya akan mendapat santunan dari KPU Pusat.
Selain itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Jumat (26/4/2019) lalu juga telah memebrikan santunan kepada ahli waris korban.
“Ahli waris korban pada tanggal 26 April lalu, telah menerima santunan dari Gubernur Jatim, masing-masing sebesar 15 juta rupiah,” kata Mustofirin.
Ketua Bawaslu Jatim, Mochammad Amin, saat menyerahkan santunan kepada ahli waris Ngalim, Komisioner Panwaslucam Kecamatan Ngraho, yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan pemilu 2019.
Secara terpisah, Komisioner Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi, Muhammad Alfianto, kepada media menuturkan bahwa untuk petugas pengawas pemilu di Kabupaten Bojonegoro yang meninggal dunia ada satu orang, sementara yang menderita sakit, ada dua orang.
Adapun yang meninggal dunia atas nama Ngalim (45), Komisioner Panwaslucam Kecamatan Ngraho , Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran, yang mengalami kecelakaan kerja di saat mengawal logistik pemilu.
“Korban sempat koma dan dua jam berikutnya akhirnya meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit.” tutur Alfianto.
Masih menurut Alfianto bahwa untuk petugas yang meninggal dunia, ahli wrisnya telah mendapatkan santunan sebesar Rp 36 juta, dan sudah diberikan atau diterima oleh ahli warisnya. Sedangkan untuk petugas yang sakit dan kecelakaan, rencananya juga akan mendapatkan uang santunan yang besarannya akan disesuaikan dengan kondisi yang bersangkutan.
“Mekanisme pemberian bantuan adalah tim kabupaten akan melakukan verifikasi dan mendatangi yang bersangkutan untuk memastikan serta menentukan besaran santunan sesuai kondisi yang bersangkutan.” katanya mengimbuhkan.
(red/imm)