Bakso Beranak di Dander Bojonegoro, Bertahan di Tengah Maraknya Usaha Waralaba
Jumat, 04 Oktober 2019 10:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro- Bagi anda pencinta kuliner, tidak ada salahnya anda mencoba bakso di warung yang satu ini, yang menyajikan bakso yang unik dan jarang di temukan di Kabupaten Bojonegoro.
Warung Bakso 32, yang berada jalan raya Bojonegoro - Nganjuk, tepatnya di Desa Kunci Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro ini menawarkan menu bakso beranak. Hingga saat ini bakso beranak tersebut masih diminati oleh pecinta bakso di Kabupaten Bojonegoro, meskipun saat ini cukup marak usaha franchise kuliner atau waralaba, yang tumbuh menjamur di Kabupaten Bojonegoro.
Saat awak media ini berkunjung pada Kamis (03/10/2019), warung yang berdiri sejak tahun 2010 ini ramai dikunjungi pembeli, terutama kalangan pelajar. Harganya juga sangat terjangkau dan bisa dibilang murah. Per mangkok atau pe porsi bakso beranak dijual dengan harga Rp 10 ribu.
Saat mencoba mencicipi bakso tersebut, ada sensasi makan bakso yang sesungguhnya, selain nikmat dan lezat, bakso sebesar bola tenis tersebut saat dibelah, ada isian 5 bakso kecil-kecil dengan isi telur puyuh di dalamnya. Dengan
Bakso 32 dengan menu bakso beranak, di Desa Kunci Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Siti Nurjanah (35) atau biasa dipanggil Jeng Siti, penjaga warung tersebut, kepada awak media ini menuturkan bahwa majikannya atau pemilik warung tersebut mulai membuka usaha Bakso 32 tersebut sejak 2010 lalu.
Warung Bakso 32 buka mulai pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 19.00 WIB, namun tak jarang, sebelum malam, kadang sudah tutup karenan habis terjual.
Menurutnya, setiap hari dirinya menolah daging sapi sebanyak 6 hingga 7 kilogram, untuk dibuat pentol bakso. Dirinya mengaku, tidak semua daging tersebut dibuat bakso beranak. Ia jua masih membuat pentol bakso yang kecil, seperti lasimnya pentol bakso yang lain.
Pelangganya yang datang kebanyakan kalangan pelajar, namun tak jarang juga orang dewasa yang biasanya sehabis pulang kerja. Pelangganya kebanyakan dari wilayah Kecamatan Dander, Temayang, Bubulan, Sugihwaras. Namun tak jarang juga warga Nganjuk dan Kabupaten lain, yang kebetulan singgah di warungnya.
Ketika disinggung apakah usaha baksonya tidak terpengaruh dengan maraknya usaha kuliner waralaba yang saat ini menjamur di Kabupaten Bojonegoro, Jeng Siti mengatakan bahwa masing-masing orang punya rezeki sendiri-sendiri. Buktnya dirinya yang sudah bekerja pada majikannya selama sembilan tahun ini, warungnya masih tergolong ramai dan bakso jualannya hampir selalu habis terjual.
"Masing-masing sudah punya pelanggan, jadi ya tidak terpengaruh dengan adanya usaha kuliner yang saat ini marak di Bojonegoro," tuturnya.
Siti Nurjanah (35) penjaga warung Bakso 32 saat melayani pembeli
Salah seorang pembeli bakso 32 yang ditemui awak media ini, Ulfa (18), dari Kecamatan Dander yang saat ini sedang kuliah di Madura, dirinya mengaku sudah sejak SMA sering makan Bakso 32 tersebut.
"Karena rasanya enak mas. Kebetulan hari ini saya pulang dari Madura mas, karena kangen suasana dulu pas SMA, jadinya sebelum pulang ke rumah mampir makan bakso beranak ini, sebagai pengobat rindu," ujarnya.
Sama halnya dengan Sulis (18) yang juga warga Dander ini menuturkan bahwa warung Bakso 32 ini bakso beranaknya beda dari yang lain, selain kenyal juga empuk ketika dikunyah, yang ketagihan.
"Pokoknya enak mas, bikin ketagihan." tuturnya. (dan/imm)