Peristiwa Angin Kencang
Akibat Diterjang Angin, Rumah Warga Kanor Bojonegoro Roboh
Selasa, 15 Oktober 2019 21:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kanor) - Akibat hujan yang disertai angin kencang, yang terjadi di wilayah Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (15/10/2019) sekira pukul 16.30 WIB sore tadi, mengakibatkan bangunan rumah milik Suparman (70) warga Dusun Mberan Desa Nglarangan RT 001 RW 003 Kecamatan Kanor Kabupaen Bojonegoro, roboh.
Saat peristiwa tersebut terjadi, korban sedang berada di dalam rumah. Beruntung sebelum rumah miliknya tersebut roboh, korban berhasil keluar.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut, akibat kejadian tersebut korban diperkirakan mengalami kerugaian material sebesar Rp 20 juta.
Sebelumnya, pada waktu yang hampir bersamaan, akibat hujan deras yang disertai angin kencang, yang terjadi di wilayah Kecamatan Baureno mengakibatkan empat bangunan yang terdiri dari tiga bagunan dapur dan satu bangunan rumah milik warga di kecamatan tersebut, roboh.
Petugas saat lakukan olah TKP, rumah roboh di Dusun Mberan Desa Nglarangan Kecamatan Kanor Bojonegoro. Selasa (15/10/2019)
Informasi yang diterima awak media ini dari Kapolsek Kanor, Inspektur Satu (Iptu) Hadi Mulyono, bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Selasa (15/10/2019), sekira pukul 15.00 WIIB, di wilayah Desa Nglarangan dan sekitarnya, terjadi hujan disertai angin kencang.
Kemudian sekira pukul 16.30 WIB, sewaktu korban berada di dalam rumahnya, mendengar usuk (rangka atap) rumah yang terbuat bambu, patah.
"Mendengar usuk rumahnya pata, korban langsung keluar dari rumah. Setelah korban berada diluar, rumah induk dan dapur miliknya langsung ambruk." kata Kapolsek.
Rumah milik Suparman (70) warga Dusun Mberan Desa Nglarangan Kecamatan Kanor Bojonegoro, yang roboh akibat diterjang angin. Selasa (15/10/2019)
Kapolsek menambahkan bahwa berdasarkan hasil olah TKP, diketahui ukuran rumah yang roboh tersebut lebar 5,5 meter, panjang 12 meter, rangka terbuat dari kayu dan bambu, dinding dari gedheg (anyaman bambu) dan atap terbuat dari genteng.
"Korban jiwa nihil. Korban diperkirakan menderita kerugian material sebesar 20 juta rupiah. Penyebab ambruknya rumah diperkirakan karena bangunan sudah tua atau lapuk," kata Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, dikarenakan kondisi cuaca dan hari telah gelap, hingga malam ini rumah yang roboh tersebut masih belum dievakusai.
"Besok pagi aparat dan perangkat desa setempapt serta warga rencananya akan bergotong-royong, mengevakuasi rumah korban," tutur Kapolsek. (red/imm)