Festival Bengawan, Aksi Rawat dan Ruwat Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro
Sabtu, 09 November 2019 17:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam rangka merawat budaya serta sebagai sebuah bentuk syukur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, mulai Jumat (08/11/2019) hingga Sabtu (09/11/2019), menggelar Festival Bengawan yang dipusatkan di Desa Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.
Puncak festival yang diselenggarakan Sabtu (09/11/2019) di tepian sungai Bengawan Solo tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Ana Muawanah; Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd; Sekda Bojonegoro, Drs Nurul Azizah MM beserta jajarannya, Forkopimcam Balen serta Kepala Desa se Kecamatan Balen.
Masyarakat Kecamatan Balen dan wilayah sekitar juga menyambut festival ini dengan sangat antusias, ditunjukan dengan turut memadati lokasi.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara Festival Bengawan di Desa Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Sabtu (09/11/2019)
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dalam sambutannya menuturkan bahwa Festival Bengawan merupakan bagian dari pengejawentahan dan rasa syukur masyarakat Bojonegoro. Menurutnya, sudah selayaknya semua pihak harus melakukan ruwat dan rawat Bengawan Solo sebagai bentuk rasa syukur.
"Kita melakukan ada rawat dan ruwat Bengawan Solo yang telah memberikan kelimpahan sumber daya air kepada kita. Keharmonisan serta kerukunan dan dengan semangat kegotong-royongan akan menumbuhkan semangat pula untuk kita semua." tutur Bupati dalam sambutannya.
Festival Bengawan yang ke-6 ini mengambil tema "Bengawan Kita". Festival Bengawan kali ini adalah yang pertama yang digelar di wilayah timur Bojonegoro. Acara ini juga dirangkai dengan Launching Taman Pinggir Gawan Desa Pilanggede.
Di hari sebelumnya, masyarakat setempat melakukan aksi ruwat serta rawat Bengawan Solo melalui acara Resik Bengawan. Resik Bengawan merupakan bentuk ucapan rasa syukur atas segala kelimpahan sumber daya air dengan cara menjaga serta membersihkannya kembali, sehingga kita tidak hanya mengeksploitasi alam saja namun juga harus merawat. (red/imm)