Siswa SMA Negeri 2 Bojonegoro Antusias Ikuti Belajar Energi Migas
Jumat, 13 Desember 2019 18:00 WIBOleh Muhammad Roqib Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro – Sebanyak 100 siswa-siswi SMA Negeri 2 Bojonegoro antusias mengikuti kegiatan Belajar Energi Minyak dan Gas Bumi yang digelar hari ini, Jumat (13/12/2019). Kegiatan ini diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerjasama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB).
Kegiatan di SMA Negeri 2 Bojonegoro ini merupakan yang keempat kalinya setelah sebelumnya digelar kegiatan serupa di SMA Negeri 1 Kalitidu, SMK Negeri 5 Bojonegoro, dan SMA Negeri 1 Bojonegoro. Selain belajar energi minyak dan gas bumi, siswa juga belajar tentang materi public speaking dan juga mengikuti lomba public speaking.
Waka Humas SMA Negeri 2 Bojonegoro, Dra Anis Dian Hartini, M.Pd, saat membuka kegiatan belajar energi migas mengatakan, pengetahuan dan pembelajaran tentang energi minyak dan gas bumi penting bagi siswa. Sebab, kata dia, mereka tinggal di daerah Bojonegoro yang dikenal sebagai daerah industri minyak dan gas bumi dan terdapat beberapa perusahaan minyak dan gas.
“Kami senang mendapatkan kunjungan sekaligus langsung bisa belajar tentang pengetahuan energi minyak dan gas bumi dari ExxonMobil Cepu Limited selaku operator Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu,” ujarnya.
Dia berharap, kegiatan seperti belajar energi minyak dan gas bumi ini bisa berkelanjutan sehingga para siswa mendapatkan manfaat yang lebih besar dari keberadaan industri hulu minyak dan gas bumi di Bojonegoro.
Siswa-siswi SMA Negeri 2 Bojonegoro antusias ikuti Belajar Energi Migas bersama EMCL dan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB). Jumat (13/12/2019).
Acara ini dihadiri perwakilan EMCL yakni Ukay Sukaya Subqy dan Askarina Bintari Sumiran. Selain itu, Ketua Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro, Muhammad Roqib, dan Grace Mamahit dari We Pro Surabaya.
Ukay Sukaya Subqy menyampaikan materi tentang belajar energi minyak dan gas bumi. Ia banyak mengajak dialog dengan para siswa untuk memahami energi minyak dan gas bumi. Ia menyampaikan, saat ini Bojonegoro dikenal karena terdapat industri minyak dan gas bumi dan salah satunya adalah lapangan minyak Banyu Urip di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.
“Kalian tahu berapa produksi minyak di Lapangan Banyu Urip,Blok Cepu, per hari saat ini?”. Ukay bertanya kepada para siswa. Kemudian, salah satu siswi, Mustika, mengangkat tangan dan menjawab yakni 220 ribu barel per hari. “Iya betul sekali,” ujar Ukay mendengar jawaban tersebut.
Ukay mengatakan, saat ini produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, mencapai 220 ribu barel per hari. Produksi minyak mentah itu berkontribusi sekitar 25 persen pasokan minyak mentah nasional saat ini. “Jadi produksi minyak mentah Lapangan Banyu Urip ini kontribusinya cukup besar untuk pasokan minyak mentah nasional,” ujarnya.
Usai materi belajar energi minyak dan gas bumi, siswa-siswi diajak bermain dengan permainan ice breaking yang dipandu oleh Agus Miftah Farid dari YKIB. Siswa-siswi pun riang mengikuti permainan tersebut.
Selanjutnya, Grace Mamahit dari We Pro Surabaya menyampaikan materi tentang public speaking dengan gayanya yang sangat menarik. Ia mengajak para siswa untuk yakin dan percaya diri dengan kemampuan dirinya dan gagasan yang diungkapkannya.
Setelah itu, lima siswa-siswi mengikuti lomba public speaking. Mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan materi tentang energi minyak dan gas bumi dengan waktu lima menit. Semua peserta tampil mengesankan dengan menyampaikan materi energi minyak dan gas bumi dengan menggunakan bahasa Inggris.
Setelah dilakukan penjurian, terpilih juara 1 yakni Dyah Ajeng Wulandari, juara 2 yakni M Arman Fauzan, juara 3 yakni Hebby Luxiova Firdausi, juara harapan 1 yakni Yulia Meli Ardiansah dan juara harapan 2 yakni M Nasroh Saiful Islami. Mereka mendapatkan hadiah beruapa sepeda gunung, sepeda BMX, jam tangan, dan souvenir. Selain itu, semua peserta belajar energi migas ini juga mendapatkan souvenir kaos. (kik/imm)