Features
Berkah Hari Raya Imlek, Bagi Perajin Barongsai di Bojonegoro
Senin, 20 Januari 2020 10:00 WIBOleh Rina Handayani Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Setiap jelang perayaan Tahun Baru Imlek, selalu membawa berkah tersendiri bagi Pujianto (43), Perajin barongsai yang beralamat di Jalan Rajawali Bojonegoro ini selalu kebanjiran pesanan.
Pujianto, atau yang akrab dipanggil Yanto, bisa dibilang satu-satunya perajin barongsai di Bojonegoro. Ia mengaku sudah 12 tahun ini meggeluti usaha produksi kerajinan barongsai dan pernak-pernik untuk kesenian atau budaya etnis tionghoa lainnya.
Sebagaimana diketahui, Tahun Baru Imlek 2020 atau tahun 2571 Kongzili, jatuh pada tanggal 25 Januari 2020.
Pujianto, ditemui awak media ini di rumahnya Minggu (19/01/2020) mengaku bahwa sejak satu bulan terakhir, pesanan barongsai yang ia terima mengalami peningkatan. Pesanan rata-rata datang dari beberapa kota besar di Jawa, bahkan sampai luar Jawa.
"Ini pesanan dari Sidorajo dan ini kita lagi menyiapkan untuk Bekasi. Kemarin untuk naganya dari Jakarta, sudah saya kirim," tutur Yanto. Minggu (19/01/2020).
Pujianto (43), Perajin barongsai yang beralamat di Jalan Rajawali Bojonegoro saat mengerjakan pesanan barongsai. Minggu (19/01/2020)
Yanto menyampaian bahwa selain memproduksi barongsai, dirinya juga memproduksi atau mengerjakan pesanan berbagai pernak-pernik atau kerajinan untuk kesenian atau budaya etnis tionghoa lainnya, seperti liang-liong, ondel-ondel, ular naga, dan berbagai jenis kerajinan seni tionghoa lainnya, terutama untuk anak-anak.
"Ini yang banyak pesanan untuk anak-anak, yang kecil-kecil, itu biasanya kalau imlek banyak yang cari." katanya.
Untuk membuat barongsai dan kerajinan lainnya, Pujianto lebih banyak memanfaatkan limbah bekas. Mulai dari kertas limbah kemasan semen, kalender, hingga bambu bekas, sebagai kerangka kepala liang-liong dan naga.
Sementara untuk harga dari hasil kerajinan tersebut, Pujianto mematok harga antara Rp 150 ibu hingga Rp 200 ribu, untuk anak-anak. Sedangkan untuk jenis orang dewasa, hasil kerajinan Pujianto tersebut dipatok dengan harga antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Untuk beberapa jenis lainnya, harganya bisa lebih dari itu, bergantung pada besar dan kecilnya ukuran, serta tingkat kerumitan kerajinan pada proses pembuatan.
"Kalau yang untuk anak-anak ini harganya ada yang 150 ribu, ada yang 200 ribu rupiah. Untuk ukuran dewasa 2 juta hingga 3 juta rupiah," katanya. (rha/imm)