Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Diduga Serangan Jantung, Warga Temayang Bojonegoro Meninggal saat Nyoblos di TPS Pilkades
Rabu, 19 Februari 2020 11:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Temayang) - Seorang laki-laki bernama Iswanto (65), warga Desa Pancur RT 002 RW 001 Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (19/02/2020) pukul 09.00 WIB, meninggal dunia saat nyoblos atau saat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di balai desa setempat.
Diduga, penyebab kematian korban karena penyakit jantung yang telah lama dideritanya kambuh secara mendadak hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Jenazah Iswanto (65), warga Desa Pancur Kecamatan Temayang Bojonegoro, yang meninggal dunia di TPS Pilkades desa setempat, saat berada di Poskesdes Pancur Kecamatan Temayang. Rabu (19/02/2020)
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Temayang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rasito, bahwa kronologi kejadaian tersebut bermula, pada Rabu (19/02/2020) sekira pukul 09.00 WIB, korban diantar oleh adiknya yang bernama Mustain (27) untuk melakukan pencoblosan atau menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Kepala Desa Pancur.
"Korban bersama adiknya berangkat menuju TPS yang berada di Balai Desa Pancur untuk nyoblos," kata Kapolsek.
Sesampai di lokasi TPS yang ada di balai desa tersebut, situasinya tidak begitu ramai, sehingga korban langsung melakukan proses pencoblosan hingga korban selesai melakukan pencoblosan.
"Pada saat korban hendak memasukkan kartu suara di dalam kotak suara, tiba-tiba korban lemas dan terjatuh," kata Kapolsek mengimbuhkan.
Mengetahui kejadian tersebut, adik korban bersama warga berusaha menolong korban dengan membawa korban ke Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Desa Pancur, yang terletaknya bersebelahan dengan balai desa tersebut.
"Saat dilakukan pemeriksaan oleh Bidan Desa setempat, korban dinyatakan dalam keadaan telah meninggal dunia." kata Kapolsek.
Kapolsek menjelaksan, bahwa berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, jenis kelamin laki-laki, panjang mayat 150 sentimeter, perawakan sedang, rambut hitam pendek, kulit sawo matang. Korban memakai kaos warna orange dan celana kolor pendek warna hitam. Kedua telapak tangan korban menggenggam keras., yang diduga korban menahan sakit saat akan meninggal dunia.
"Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban," kata Kapolsek.
Sementara, berdasarkan keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat sakit jantung dan korban selama ini menjalani pengobatan sakit jantungnya, yang dikuatkan dengan rekam medis korban.
"Diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung," kata Kapolsek.
Dengan adanya peristiwa tersebut keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi, dan keluarga korban tidak akan menuntut secara hukum pada siapapun karena kematian korban dianggap sudah musibah.
"Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan," kata Kapolsek. (red/imm)