Tingkatkan Ketahanan Pangan, Bupati Bojonegoro Kunjungi Kelompok Peternakan dan Perikanan
Jumat, 26 Juni 2020 12:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam rangka penguatan dan peningkatan ketahanan pangan, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, bersama Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, drh Catur Rahayu K MSi, pada Kamis (25/06/2020) lakukan kunjungan ke peternakan di Desa Trembes Kecamatan Malo.
Selain itu, Bupati Anna Muawanah juga melakukan pembinaan terhadap perwakilan Kelompok Ternak dan Perikanan dari Kecamatan Trucuk, Malo, dan Kasiman.
Turut hadir dalam acara tersebut Camat Malo, Drs Jamari; Forkopimcam Malo; Kepala Desa Trembes, Sukirno, dan peserta Pembinaan Kelompok Ternak dan Perikanan dari Kecamatan Trucuk, Malo, dan Kasiman.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, drh Catur Rahayu K MSi, dalam menyampaikan bahwa ada beberapa langkah yang akan dilakukan Pemkab Bojonegoro antara lain Melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada kelompok, Memfasilitasi permodalan dengan lembaga keuangan, Memfasilitasi kelompok untuk mendapatkan program; dan Memberikan akses pelayanan dibidang kesehatan hewan.
"Itulah beberapa langkah yang akan dilakukan Pemkab Bojonegoro untuk penguatan kelembagaan peternak dan perikanan di Kabupaten Bojonegoro," kata drh Catur Rahayu K MSi
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat lakukan kunjungan ke peternakan di Desa Trembes Kecamatan Malo Bojonegoro. Kamis (25/06/2020)
Bupati Anna Muawanah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa terkait peternakan di Jawa Timur, pada tahun 2010 Kabupaten Bojonegoro menduduki peringkat kedua, dan pada tahun 2019, Kabupaten Bojonegoro menurun menjadi urutan 8, sehingga hal tersebut perlu adanya pembinaan.
Menurut Bupati, salah satu pilar ketahanan ekonomi diantaranya adalah berbasis rumahan, oleh karena itu kita mendorong untuk perekonomian yang berbasis rumahan, komunal, kampung, desa, pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Sengaja kami turun ke lapangan ingin mengetahui kondisi dan secara langsung berinteraksi dengan para peternak. " kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati juga menyampaikan bahwa untuk ternak betina yang produktif maupun jantan bagus, tidak boleh dipotong, karena Jantan bagus untuk bibit yang unggul. Untuk itu perlu adanya klasifikasi (grading) bibit agar harga jual lebih mahal.
"Diharapkan ke depan penjualan sistem keloan hidup harus di klasifikasi dulu, karena saat ini peternakan sudah banyak bekerja sama dengan pengusaha pemotongan hewan," kata Bupati Anna Muawanah.
Sementara terkait telur, Bojonegoro saat ini masih mengambil dari luar wilayah Bojonegoro, padahal pakan melimpah yang berpotensi untuk mengembangkan ayam petelur.
"Tahun ini Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan mendorong untuk pengembangan ayam petelur." kata Bupati Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati meminta kepada Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro untuk membentuk kelompok ternak, dan budidaya ikan di setiap desa, yang bukan hanya nama melainkan kelompok yang dapat bertanggung-jawab untuk menguatkan ketahanan pangan di Bojonegoro.
"Jika ketahanan pangannya kuat maka kesejahteraan masyarakat dapat meningkat," ucap Bupati Anna Muawanah.
Adapun Kelompok Ternak dan Perikanan yang mengikuti pembinaan tersebut antara lain dari Kecamatan Trucuk semabnyak 6 Kelompok Tani dan Ternak, 5 Kelompok Perikanan. Kemudian dari Kecamatan Malo sebanyak 20 Kelompok Tani dan Ternak, 3 Kelompok Perikanan, dan dari Kecamatan Kasiman sebanyak 18 Kelompok Tani Ternak, 2 Kelompok Perikanan. (ADV/imm)