Debit Air Naik, Jembatan Bambu Bengawan Solo Dibongkar
Jumat, 27 November 2015 09:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Trucuk – Jembatan dadakan dari bambu yang dipasang membentang di atas Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Trucuk mulai dibongkar. Hal itu dilakukan seiring mulai naiknya debit air Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro.
Semula jembatan dadakan dari bambu itu dilewati oleh pengendara sepeda motor dan pejalan kaki selama musim kemarau. Debit air yang menyusut mendorong beberapa warga mendirikan jembatan bambu itu. Namun, pengendara yang melintas jembatan itu dikenai tarikan biaya.
Menurut Agus, salah satu warga Trucuk, kini kondisi air Bengawan Solo terus merambat naik. Ia dan warga lainnya akhirnya memilih membongkar jembatan yang membentang di atas sungai itu.
“Jembatan bambu dibongkar. Untuk menyeberangi sungai, warga kembali naik perahu,” ujarnya pada BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com, Jumat (27/11).
Sementara itu menurut Siska, siswi SMK Negeri 1, asal Trucuk, mengaku selama musim kemarau ia suka menyeberangi sungai lewat jembatan bambu itu. Selain lebih mudah dan lebih cepat, ia bisa melihat keindahan sungai pada saat musim kemarau dari atas jembatan bambu itu.
“Sekarang kami harus naik perahu lagi. Tetapi tidak apa-apa karena kami sudah terbiasa puluhan tahun menyeberangi sungai naik perahu,” ujarnya.
Siska menuturkan, selama musim hujan kondisi air Bengawan Solo biasanya naik. Pada saat air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu pasang dan meluber, ia biasanya memilih memutar lewat jembatan terdekat. (mol/kik)