Bupati Bojonegoro Minta Penanganan Banjir Genangan di Dander, Dilakukan Secara Terstruktur
Senin, 30 November 2020 17:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Akibat hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya, Minggu (29/11/2020) kemarin, mengakibatkan ratusan rumah warga di Desa Kunci, Desa Sumberarum dan Desa Ngraseh Kecamatan Dander, tergenang luapan air.
Selanjutnya, pada Senin (30/11/2020), Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA) Ir Tedjo Sukmono MM; Camat Dander, Kapolsek Dander, dan Kepala Desa Kunci, melakukan inspeksi mendadak (sidak) atau peninjauan di lokasi banjir di Desa Kunci Kecamatan Dander.
Kunjungan Bupati tersebut dalam rangka mengidentifikasi atau mencari penyebab banjir yang hampir terjadi setiap tahun atau di saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sehingga nantinya dapat diambil langkah-langkah penanganan yang terstruktur untuk menganggulangi banjir tersebut.
Bupati Anna Muawanah, menyampaikan bahwa saat ini memang diperlukan penanganan segera terhadap dampak dari bencana banjir tersebut, namun ke depan Bupati meminta dalam penanganan banjir luapan atau banjir genangan di Kecamatan Dander dan beberapa kecamatan lainnya, agar dilakukan penanganan secara terstruktur, dengan melibatkan semua pihak, sehingga penganggulangan banjir tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Lebih baik kita menangani secara terstruktur. Kami meminta seluruh warga untuk turut serta dalam menanggulangi dan juga menangani banjir ini. Saya yakin warga akan mau turut serta dan bergotong-royong dalam penanganan banjir ini." kata Bupati.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) atau peninjauan di lokasi banjir di Desa Kunci Kecamatan Dander. Senin (30/11/2020)
Bupati mengungkapkan, bahwa di Kabupaten Bojonegoro ada beberapa titik wilayah yang sering dilandan banjir genangan atau banjir luapan.
Menurut Bupati, banyak faktor penyeban terjadinya banjur genangan atau luapan tersebut, salah satunya diakibatkan karena debit air hujan yang turun cukup tinggi, sehingga air dari wilayah pegunungan langsung turun ke hilir dan masuk ke anak sungai-anak sungai nyang ada.
Namun dikarenakan adanya penyempitan anak sungai, yang disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya adanya bangunan yang makan badan sungai, atau terjadinya pendangkalan dan sebagainya, sehingga sungai tidak mampu menampung arus air tersebut, sehingga airnya meluap ke area pesawahan dan pemungkiman warga.
"Kedatangan saya hari ini bersama dengan Dinas PU Sumber Daya Air, juga Camat dan Kepala Desa, adalah untuk mencari apa sebab terjadinya banjir di Desa Kunci yang setiap tahun atau semenjak tahun 2000 daerah sini sering dilanda banjir," kata Bupati Anna Muawanah
Bupati juga mengungkapkan bahwa setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa sungai di daerah hulu lebarnya mencapai 15 meter tapi sampai ke bawah atau hilir, terjadi penyempitan.
"Kami sudah minta Kepala Desa dan Dinas PU SDA, untuk melakukan identifikasi bangunan atau rumah warga yang ada di bantaran sungai, agar bisa kita kembalikan fungsi sungai dengan melebarkan sungai tersebut." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) atau peninjauan di lokasi banjir di Desa Kunci Kecamatan Dander. Senin (30/11/2020)
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro,Ir Tedjo Sukmono mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan identifikasi berapa lebar kali afoer dan berapa rumah penduduk yang berada tanah kali afvoer.
"Kana segera kami idntifikasi, apakah ada rumah warga sudah memakan badan kali afvoer. Kami akan berkoordinasi dengan Camat dan Kepala Desa, setelah semua clear baru kita action. Karena rencana yang akan kami lakukan mungkin kita lakukan pelebaran kali afvoer ini, terutama di daerah hilir karena di sana memang menyempit. Secepatnya akan kita lakukan," kata Ir Tedjo Sukmono.
Diberitakan sebelumnya, akibat hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan Dander dan sekitarnya, Minggu (29/11/2020) sore, mengakibatkan ratusan rumah warga di Desa Kunci, Desa Sumberarum dan Desa Ngraseh Kecamatan Dander, tergenang luapan air.
Selain menggenangi rumah dan pekarangan warga, luapan air juga menggenang jalan provinsi dan jalan desa serta jalan lingkungan. Sementara, kurang lebih 150 hektare sawah yang ada tanaman padi di Desa Kunci dan Desa Sumberarum, juga terrendam genangan air. Sebanyak 4 musala dan 1 sekolah dasar juga dilaporkan tergenang luapan banjir.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sementara kerugian material masih dalam penghitungan petugas. (dan/imm)