Ribuan Hektare Tanaman Padi di Bojonegoro Terendam Banjir, 498 Hektare Terancam Puso
Selasa, 26 Januari 2021 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bojonegoro - Ribuan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro terendam banjir yang terjadi awal Januari 2021 lalu. Hingga 15 Januari 2021, total sebanyak 2.564 hektare yang terendam banjir dan 498 hekatare di antaranya terancam puso atau gagal panen.
Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah karena untuk data sawah yang tergenang banjir pada tanggl 21 Januari 2021 lalu, masih dalam pendataan petugas.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana, Prasarana, dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Fanani SPi MP, ditemui awak media ini di kantornya, Selasa (26/01/2021) mengatakan bahwa berdasarkan data dari petugas lapangan, hingga tanggal 15 Januari 2021, ada 2.564 hektare tanaman padi yang tergenang banjir, di 11 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
"Berdasarkan laporan dari petugas kita yang ada di lapangan, bahwa jumlah sawah yang tergenang mulai 1 Januari hingga 15 Januari 2021 seluas 2.564 hektare. Dari jumlah tersebut yang mengalami puso atau gagal panen ada 498 hektare, di Kecamatan Baureno. Yang lain seperti Kapas, kita masih menunggu pendataan dari petugas, karena harus dipastikan dulu untuk wilayah yang tergenang itu benar-benar mengalami puso atau tidak." kata Zaenal Fanani.
Kabid Sarana, Prasarana, dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Fanani SPi MP, saat beri keterangan. (foto: dan/beritabojonegoro)
Adapun rincian jumlah tanaman padi yang tergenang tersebut yaitu: Kecamatan Kapas sebanyak 138 hektare, Kecamatan Sukosewu sebanyak 100 hektare, Kecamatan Baureno sebanyak 1.089 hektare, 498 hektare di antaranya terancam puso, Kecamatan Kanor sebanyak 300 hektare, Kecamatan Malo sebanyak 42 hektare, Kecamatan Bojonegoro sebanyak 68 hektare, Kecamatan Sumberejo sebanyak 42 hektare, Kecamatan Kepohbaru sebanyak 750 hektare, Kecamatan Balen sebanyak 9 hektare, Kecamatan Gayam sebanyak 15 hektare, Kecamatan Trucuk sebanyak 11 hekatre.
Zaenal Fanani menjelaskan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk membantu para petani yang terkena dampak banjir tersebut, khususnya yang mengalami puso atau gagal panen.
"Kita berusaha mencoba untuk mendapatkan bantuan benih dari Pemerintah Pusat, baik itu melalui skema cadangan benih nasional, cadangan benih daerah, ataupun bantuan benih yang lain dari Pemerintah Pusat." kata Zaenal Fanani. (dan/imm)