Kapolres Bojonegoro Pantau Pelaksanaan Swab di Pos Perbatasan Jatim-Jateng
Minggu, 23 Mei 2021 18:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia, pada Minggu (23/05/2021), memantau pelaksanaan swab antigen bagi para pengendara asal luar kota Bojonegoro yang melintas di Pos Pengamanan Padangan, yang berbatasan dengan Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Swab antigen tersebut diberlakukan bagi pengendara dari luar kota yang tidak memiliki Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) dari Puksesmas atau rumah sakit tempat tinggalnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pejabat utama Polres Bojonegoro, Kapolsek Padangan, Urusan Kesehatan (Urkes) Polres Bojonegoro, dan personel Pos Pengamanan Padangan.
Kapolres Bojonegoro saat memantau pelaksanaan swab antigen bagi para pengendara asal luar kota Bojonegoro yang melintas di Pos Pengamanan Padangan, Bojonegoro. Minggu (23/05/2021) (foto: istimewa)
Kapolres Bojonegoro AKBP EG Pandia menjelaskan bahwa kegiatan pemeriksaan kepada pengendara yang melintas di Pos Perbatasan Padangan-Cepu tersebut meliputi pemeriksaan identitas pengendara dan kelengkapan kendaraan, serta surat bebas COVID-19 atau Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) dari Puksesmas atau rumah sakit tempat tinggal para pengendara yang berasal dari luar kota.
Menurut Kapolres, jika didapati pengendara dari luar kota yang tidak memiliki SKIM, maka pengendara tersebut akan dilakukan swab antigen.
"Jumlah orang yang dilakukan swab antigen sebanyak 25 orang dengan hasil swab semuanya negatif," tutur Kapolres Bojonegoro, AKBP EG Pandia.
Kapolres menjelaskan bahwa bagi pengendara yang telah selesai diperiksa dan swab antigen, selanjutnya diberikan masker, hasil swab antigen. Selain itu kendaraannya ditempel stiker bebas COVIC-19.
“Pelaksanaan swab antigen ini kami lakukan dalam rangka menekan angka persebaran COVID-19 di wilayah Kabupaten Bojonegoro,” tutur AKBP EG Pandia.
AKBP EG Pandia mengungkapkan bahwa saat ini di Indonesia telah dideteksi adanya varian baru COVID-19 yang diperkirakan lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya. Hal ini terlihat dari beberapa negara yang telah mengonfirmasi kenaikan kasus seiring ditemukannya varian baru ini di negara-egara tersebut, salah satunya di India dan Malaysia. Untuk itu Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk semakin ketat dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas ke luar rumah apabila tidak mendesak.
“Kami imbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan kurangi mobilitas ke luar rumah. Sayangi diri sendiri dan keluarga,” kata Kapolres. (red/imm)