Pemkab Tuban Gelar Bimbingan Motivasi bagi 25 Anak Jalanan yang Terjaring Razia
Selasa, 19 Oktober 2021 16:30 WIBOleh Ayu Fadillah SIKom
Tuban - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tuban bimbingan motivasi bagi 25 anak jalanan yang sebelumnya sempat terjaring razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tuban.
Bimbingan yang digelar di Mangrove Centre, di Kecamatan Jenu tersebut silaksanakan selama 3 hari, mulai Selasa (19/10/2021) hingga Kamis (21/10/2021).
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinsos PPPA Tuban, Minto Ichtiar mengungkapkan, ada 25 anak jalanan usia dibawah 18 tahun yang diikutkan dalam bimbingan motivasi dan mereka juga mengikuti kegiatan permainan outbound untuk bersenang-senang.
"Anak-anak jalanan ini kita berikan bimbingan, untuk bersenang-senang, agar mempunyai semangat dalam menjalani kehidupan," ucap Minto Ichtiar.
Menurutnya, tujuan dilakukan motivasi kepada anak jalanan ini untuk menguatkan kondisi psikis di era pandemi. Selain itu mereka supaya bersemangat dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, karena rata-rata anak jalanan ini korban dari orang tua yang bercerai, bahkan ada yang tidak dipedulikan.
"Ada anak jalanan yang murni di jalanan, ada juga anak yang pernah di razia oleh Satpol PP karena mengamen di lampu merah," tutur Minto Ichtiar.
Dinsos PPPA Kabupaten Tuban saat berikan bimbingan motivasi kepada 25 anak jalanan yang sebelumnya sempat terjaring razia oleh Satpol PP Tuban. (foto: dok istimewa)
Minto menambahkan, anak-anak jalanan tersebut rata-rata orang Tuban, ada yang dari pasar sore Tuban dan ada pula anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya meninggal karena COVID-19.
"Dari mereka ada yang bukan anak jalanan, tapi karena kondisi kedua orang tua yang sudah meninggal karena COVID-19, khawatirnya nanti tidak ada yang memperhatikan," ucap Minto Ichtiar.
Minto juga menuturkan bahwa selain diberikan motivasi, pihaknya juga memberikan bimbingan terhadap pendidikan anak jalanan. Minto bercerita ada yang sudah putus sekolah lantaran orang tuanya tidak mampu membayar, ada yang ditinggal orang tuanya sehingga anak tersebut ikut neneknya di Tuban. Mereka malah ngamen di perempatan demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Kita juga pantau pendidikannya, yang masih sekolah kita berikan bantuan alat tulis. Lalu yang putus sekolah akan ada pelayanan di panti untuk tingkat selanjutnya," kata Minto.
Minto berharap, tumbuh kembang mereka dapat terpenuhi dan tidak melakukan kegiatan di jalanan seperti mengamen atau berkeliaran di jalan. "Kkami berharap mereka nantinya dapat kembali ke keluarganya," kata Minto. (ayu/imm)
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo