Penemuan Mayat
Diduga Epilepsi Kambuh, Warga Gayam, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Pinggir Sungai Bengawan Solo
Senin, 30 Mei 2022 13:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Seorang lelaki bernama Suwito (55) warga Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Senin (30/05/2022) sekira pukul 05.00 WIB, ditemukan meninggal dunia di tepi Sungai Bengawan Solo, desa setempat.
Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang saat itu hendak mencangkul di ladang miliknya yang berada di pinggir Sungai Bengawan Solo, desa setempat.
Menurut keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat sakit epilepsi dan sering mandi dan mencuci pakaian di Sungai Bengawan Solo.
Diduga, saat korban beraktivitas di pinggir Sungai Bengawan Solo penyakit epilepsinya kambuh dan tidak ada yang menolong, sehingga korban meninggal dunia.
Petugas saat lakukan identifikasi mayat Suwito (55), yang ditemukan meninggal di pinggir Sungai Bengawan Solo, Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Senin (30/05/2022) (foto: dok istimewa)
Kapolsek Gayam, Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bambang Adi Tenggani SH, di konfirmasi awak media ini menjelaskan bahwa kronologi kejadian tersebut bermula saat tetangga korban yang bernama Ruslan (50) berangkat ke pinggir Sungai Bengawan Solo untuk mencangkul di ladang miliknya yang berada di pinggir sungai tersebut.
"Sesampainya di ladang, saksi melihat ada orang yang sudah tergeletak di tepi sungai dalam keadaan tengkurap," kata Kapolsek AKP Bambang Adi Tenggani SH.
Mlihat kejadian tersebut saksi Ruslan segera melaporkan kepada kepala desa setempat dan selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Gayaam.
Setelah menerima laporan, petugas Polsek Gayam bersama petugas medis dari Puskesmas Gayam, segera mendatangi lokasi kejadaian.
Menurut Kapolsek, berdasarkan hasil identifikasi diketahu panjang mayat 170 sentimeter, kulit sawo matang, rambut ikal beruban, dan korban ditemukan dalam kondisi tidak memakai pakaian.
Sementara, menurut keterangan dari ayahnya, korban sebelumnya mempunyai riwayat penyakit epilepsi. Sedangkan berdasarkan hasil visum Luar yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Gayam, tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
"Penyebab kematian korban dimungkinkan penyakit epilepsinya kambuh dan tidak ada yang mengetahui sehingga nyawa korban tidak tertolong." kata Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek bahwa keluarga korban menerima atas musibah yang menimpa korban dan meminta untuk tidak dilakukan autopsi yang dikuatkan dengan surat pernyataan.
"Jenazah korban selanjutnya kami serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan," kata Kapolsek Gayam AKP Bambang Adi Tenggani SH. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo