Waspadai Bahaya Self-Diagnosis Kesehatan Jiwa Pakai AI
Kamis, 27 November 2025 18:00 WIBOleh Tim Redaksi
Nasional - Tren anak muda menggunakan kecerdasan artifisial (AI) untuk menilai kondisi kesehatan mental semakin meningkat, dan ini adalah sebuah fenomena yang perlu diwaspadai. Psikiater dari FKUI-RSCM, dr. Kristiana Siste, memperingatkan bahwa praktik self-diagnosis ini berisiko menyesatkan karena AI tidak selalu mampu membaca gejala dengan benar.
Dalam Dialog Multistakeholder Towards a Smart Governance yang diadakan di Gedung Kemenko PMK pada Rabu (26/11/2025) kemarin, dr. Siste mengatakan bahwa banyak remaja dan dewasa muda kini bergantung pada chatbot untuk mencari tahu kepribadian mereka atau menduga apakah mereka mengalami depresi.
"AI ini sering digunakan oleh Gen Z dan Gen Alpha untuk bertanya, 'Aku kepribadiannya apa? Introvert atau extrovert? Aku depresi nggak sih?'" ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa beberapa pasien bahkan menjadikan AI sebagai tempat bercerita saat merasa kesepian, mungkin karena minimnya komunikasi dalam keluarga.
Dr. Siste menilai bahwa AI bisa membantu sebagai alat screening awal, termasuk untuk mendeteksi kecanduan internet, game, atau judi online. Namun, ia menekankan bahwa hasil dari AI sering kali keliru atau berlebihan, sehingga tidak boleh dijadikan dasar untuk diagnosis. Ia menyoroti fenomena pengguna yang memposting hasil "diagnosis" dari AI di media sosial, lalu melakukan self-treatment tanpa konsultasi dokter—sebuah praktik yang dinilai berbahaya dan berpotensi memperburuk kondisi kesehatan mental.
Selain itu, ketergantungan berlebih pada AI dapat membuat anak muda menarik diri dari lingkungan sosial karena merasa lebih dipahami oleh chatbot. Dr. Siste menegaskan bahwa AI harus digunakan secara bijak sebagai pendukung, bukan pengganti tenaga profesional. Pendampingan orang tua sangat diperlukan agar penggunaan teknologi ini tidak menggeser komunikasi di rumah.
"AI bagus jika digunakan bersama-sama oleh keluarga. Orang tua harus mengerti dulu, lalu mengajak anaknya berinteraksi bersama," tegasnya. (red/toh)































.md.jpg)






