Cerita Kecil Tentang Air Terjun Kedung Maor
Rabu, 19 Agustus 2015 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Temayang – Air terjun Kedung Maor merupakan tempat wisata alam yang tak asing di telinga masyarakat Bojonegoro. Sebagian orang menyebut air terjun Kedung Maor itu sebagai grand canyonnya Bojonegoro. Air terjun itu dikelilingi tebing dan bebatuan cadas yang terlihat sangat indah. Selain itu, dikelilingi hutan jati. Hawa sejuk akan langsung terasa ketika memasuki kawasan air terjun Kedung Maor itu. Tidak heran pula, air terjun ini menjadi idola terutama oleh anak-anak muda yang sedang kasmaran.
Air terjun Kedung Maor ini berada di kawasan Desa Kedung Sumber, Kecamatan Temayang. Lokasinya berada di daerah selatan Bojonegoro dekat dengan Kabupaten Nganjuk. Untuk datang ke kawasan air terjun Kedung Maor ini cukup mengambil arah menuju Nganjuk dari Bojonegoro. Ada belokan ke kiri di mana saat ini terpampang papan bertulisan Wisata Air Terjun Kedung Maor.
Beberapa waktu lalu, jalan menuju Kedung Maor masih batu-batu kecil yang bisa menggoyang perut. Saat ini sudah halus dengan batuan kapur atau lebih dikenal dengan katel. Jalanan ini sedikit menanjak kemudian berbelok kanan. Dikelilingi hutan - hutan. Sayangnya karena jalanan ini juga digunakan truk pengangkut material sehingga dianjurkan untuk menutup hidung karena debu batuan kapur cukup mengganggu.
Kedung Maor ada di kanan jalan. Disediakan tempat parkir sederhana yang beratapkan terpal yang ditopang kayu dan bambu. Di seberang parkir, ada warung sederhana yang menyediakan minuman dan makanan instan.
Sebelum memasuki jalan setapak Kedung Maor, ada peringatan agar pengunjung diharuskan untuk keluar dari wisata Kedung Maor maksimal pukul 17.00 WIB. Di kanan kiri jalan setapak, rumput ilalang masih tinggi. Sekitar 100 meter untuk berjalan kaki menuju aliran sungai.
Sungai Soko ini telah mengukir batu - batuan di sepanjang aliran sungai. Untuk sampai ke bawah ada dua jalan, jalan memutar dan ada tangga sederhana dan pegangan untuk jalan aman, alternatif kedua sedikit sulit untuk perempuan karena harus melompati beberapa batuan, belum lagi yang setengah terendam air begitu licin dilewati.
Pada musim kemarau, aliran sungainya kecil sehingga tidak tampak air terjun. Cekungan air di tengah kedung ini dikelilingi tebing yang diselimuti akar pepohonan, ada pula akar yang menjuntai. Dinding Kedung Maor membentuk setengah lingkaran yang air dari rembesan batuan dan akar pohon jatuh gemiricik ke bawah.
Air di Kedung Maor berwarna hijau biru, ada ban yang terapung di bawah air terjun. Namun bila tidak bisa berenang, sebaiknya tidak perlu menantang maut di sini karena kedalaman cekungan Kedung Maor bisa sampai tujuh meter.
Wisata alam air terjun Kedung Maor ini secara administratif berada di wilayah hutan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Tretes, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro. Letaknya juga berada di dekat Waduk Pacal yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1933. Hanya saja sayang sampai kini wisata alam air terjun Kedung Maor ini belum dikelola secara maksimal menjadi objek wisata yang bisa mendatangkan pemasukan bagi daerah sekaligus menjadi andalan wisata bagi masyarakat Bojonegoro. (ver/kik)