Musyawarah Daerah 'Aisyiyah Bojonegoro
Prestasi Aisyiyah Jangan Membuat Aktivisnya Terlena
Minggu, 06 Maret 2016 08:00 WIBOleh Siti Maftukah, S. Pd
Oleh Siti Maftukah, S. Pd
Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Bojonegoro pada hari ini, Ahad 6 Maret 2016, melaksanakan gawe akbar yaitu Musyawarah Daerah 'Aisyiyah Bojonegoro, bertempat di Aula Attaqwa jl Teuku Umar No 48 B Bojonegoro. Musyawarah Daerah ini beragendakan Penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban, Pemilihan Pimpinan dan Pembahasan Program Kerja 'Aisyiyah periode 2015-2020.
'Aisyiyah sendiri merupakan organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur'an dan As- Sunah. Organisasi 'Aisyiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada 27 Rajab1335 H atau 19 Mei 1917 di Yogyakarta.
Jika dilihat dari sisi usia, tentu saat ini usia 'Aisyiyah sudah seabad lebih. Di usianya yang sudah seabad lebih ini tidak membuat 'Aisyiyah melemah. Justru pertumbuhan, perkembangan dan karya nyata 'Aisyiyah semakin mengagumkan. Prestasi dan perkembangan amal usahanya begitu luar biasa tersebar di seluruh penjuru negeri.
Perkembangan 'Asyiyah pun bisa dilihat dan dirasakan di salah satu Kabupaten yang pernah mendapat julukan sebagai kabupaten termiskin di Jawa Timur, yaitu Bojonegoro ini. Mulai dari sekolah, rumah sakit, panti asuhan, pondok pesantren, koperasi dan lain sebagainya.
Pun jika dilihat dari persebaran anggota di Ranting dan Cabang serta pertumbuhan amal usahanya maka bisa dilihat bahwa Organisasi "Aisyiyah adalah Ormas Islam yang unggul baik dari segi Kualitas, Sumberdaya Manusia, Infrastruktur & Sistem Organisasi, serta dari segi kepercayaan publik. Tentu semua prestasi yang diraih 'Asyiyah tersebut layak dibanggakan dan diacungi jempol. Akan tetapi perlu juga dicermati terkadang dengan segudang prestasi dan kebesaran yang dimiliki, membuat para aktivisnya terlena. Seperti halnya kinerja para aktivisnya yang tampak melemah atau stagnan, bahkan cenderung mengalami penyakit kemalasan dan kemanjaan. Militansinya pun melemah atau mengalami peluruhan dengan kecenderungan hilangnya sikap gigih, kerja keras, cengeng dan mudah patah arang. Selain itu terkadang pula muncul sikap elitis dan kehilangan sikap populis.
Untuk itu di moment Musyda 'Aisyiyah Bojonegoro ini tentu banyak harapan digantungkan pada Aisyiyah. Baik untuk organisasi 'Aisyiyah sendiri maupun untuk Bangsa dan Negara.
Semoga saja di forum Musyda ini tidak hanya sekedar seremonial beragendakan penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban, Pemilihan Pimpinan dan pembahasan program kerja. Akan tetapi seyogyanya juga harus melakukan evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan perannya sebagai Gerakan Dakwah Islam guna mencerahkan Bangsa dan Negara.
Di internal 'Aisyiyah sendiri tentu ada beberapa hal yg perlu dievaluasi dan ditingkatkn perannya diantaranya, Pembinaan terhadap kaderisasi harus lebih ditingkatkan agar para kader 'Aisyiyah semakin berkualitas dan berdaya saing sehingga keberadaanya tidak hanya disiapkan sebagai kader Persyarikatan tetapi juga harus disiapkan sebagai kader Umat dan juga kader Bangsa.
Selain itu, pembinaan anggota, Ranting dan Cabang juga harus ditingkatkan agar peran Warga 'Aisyiyah semakin terasa dimanapun ia hadir.
Di sisi lain, pembinaan terhadap amal usaha juga harus ditingkatkan peran dan kualitasnya sehingga kehadiran 'Aisyiyah beserta Amal Usahanya bisa dirasakan di manapun berada. Bukan hanya untuk Aisyiyah saja tetapi juga untuk seluruh masyarakat Bojonegoro.
Selain itu yang tak kalah penting adalah peran eksternal 'Aisyiyah, ada beberpa peran yang juga perlu ditingkatkan. Di antaranya, 'Aisyiyah harus berperan aktif mendorong pemerintah agar serius dalam pemberantasan pornografi, pornoaksi, perjudian, narkoba, miras, korupsi, kolusi, nepotisme, perdagangan manusia (human trafficking) dan berbagai persoalan sosial lainnya.
Aisyiyah juga harus membantu pemerintah mensukseskan gerakan desa sehat dan cerdas guna mewujudkan wong Jonegoro sehat, cerdas, produktif dan bahagia. Selain itu, 'Aisyiyah juga harus mendorong Pemerintah untuk menjaga dan mengelola sumberdaya alam yang ada agar dikelola dengan berorientasi pada konsep pembangunan berkelanjutan. Di sisi lain, 'Aisyiyah juga harus berperan aktif untuk menyatukan langkah dalam mengatasi problematika keumatan, deradikalisasi, serta sedapat mungkin menghindari friksi-friksi yang terjadi ditengah-tengah komunitas ormas islam. Dan karena 'Aisyiyah sebagai aset bangsa maka kehadiran 'Aisyiyah juga harus mampu menjadi solusi dari berbagai persoalan Umat, Bangsa dan Negara.
Akhirnya, selamat bermusyawarah!
Penulis adalah Sekretaris Majlis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Bojonegoro