Tekuni Jualan Pentol, Sukardi Bisa Berangkatkan Haji Keluarga dan Karyawannya
Senin, 14 Maret 2016 19:00 WIBOleh Betty Aulia
Oleh Betty Aulia
Kota –Jangan anggap enteng seorang bakul pentol. Apalagi Sukardi (65), warga Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Jl. Lettu Suyitno Gang Eyang Manis. Karena ketekunannya menjadi seorang penjual pentol, dia bisa memberangkatkan seluruh keluarganya naik haji.
Sudah 39 tahun Sukardi menjadi penjual pentol, sejak usaha itu dirintisnya tahun 1977 silam. Bukan tanpa perkembangan, sebab tidak bisa dia dikatakan miskin atau tidak mampu. Dia tergolong orang mapan meskipun sekilas orang tidak bisa melihatnya sekilas. Apa yang membuat Sukardi bertahan?
Entahlah, tapi siapapun tidak bisa meremehkan Sukardi. Berkat tekun berjualan pentol selama 39 tahun ini, Sukardi mengaku sudah bisa memberangkatkan seluruh anggota keluarganya naik haji. Serta yang tidak bisa ditinggalkan bagi seorang Sukardi adalah pendidikan anak-anaknya.
Barangkali Sukardi percaya, bahwa pendidikan adalah infestasi terbaik untuk masa depan anak. Seseorang dapat mengubah hidupnya dengan pendidikan.
“Hal ini adalah amanah orang tua saya dulu,” kata Sukardi saat dimintai keterangan beritabojonegoro.com (BBC), Senin (14/02).
Sukardi menjajakan dagangannya secara langsung dengan bertemu konsumen. Dia berkeliling dengan gerobak bermotor ke sejumlah sekolah dan kampus di kawasan Bojonegoro. Sebab konsumen terbanyak adalah mereka, pelajar dan mahasiswa.
“Saya dibantu empat karyawan saya. Saya siang, mereka malam,” terang Sukardi.
Yang mengejutkan, dua dari empat karyawannya, sudah didaftarkan berangkat haji ke Tanah Suci Makkah oleh Sukardi.
Seberapa besar keuntungan Sukardi? Kepada BBC, Sukardi mengaku, dari berjualan makanan berbahan daging itu Sukardi dapat meraup omset sampai Rp16 juta perbulan. Jumlah didapat dari memaksimalkan penjualan dengan lima gerobak miliknya.
“Itu berasal operasi dari lima gerobak. Satu saya bawa sendiri ini, sementara empat lainnya dibawa karyawan,” katanya.
Untuk menghadapi banyak persaingan dia punya trik-trik khusus. Diantaranya adalah menjaga keaslian rasa pentol miliknya. Selain itu, dia juga senantiasa menjaga kebersihan produk yang dijualnya.
"Semua ini harus di syukuri. Tanpa bersyukur, kita tidak akan pernah puas terhadap rezeki yang di berikan oleh Allah," tukas Sukardi. (ety/moha)