Anak Berkebutuhan Khusus
Sejak Kecil, Bakat Hafidz di Bidang Musik Sudah Terlihat
Sabtu, 19 Maret 2016 16:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota – Fisik yang kurang sempurna kerap kali dijadikan alasan orang untuk berhenti berkarya, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun kesenian. Hal itu merupakan pandangan umum masyarakat. Namun itu tidak berlaku bagi Hafidz (10), siswa SLB Tunas Harapan, yang kini duduk di kelas V sekolah dasar.
Ketika ditemui beritabojonegro.com (BBC), Sabtu (19/03) pagi, dia menyanyikan sebuah lagu yang pernah menjadi hits pada tahun 2006, Laskar Pelangi, dengan sangat baik. Suaranya sangat nyaring. Tidak ada satu nada pun yang fals, atau lepas dari irama gitar, yang dimainkan oleh guru musiknya.
Selain kelebihan suaranya yang bagus, Hafidz juga pandai memainkan keyboard. Bahkan dia pernah mewakili Bojonegoro ke Jakarta, pada acara Deklarasi Pendidikan Inklusif. Keterampilan dia yang lain adalah bermain musik hadrah dan membaca Al-Qur'an dengan Bayati Qoror, salah satu irama seni baca.
"Saya paling suka baca surat Hud. Dan cara belajar musik saya biasanya hanya mendengar, lalu menirukannya," kata Hafidz di sela latihan.
Ternyata dia sedang bersiap diri untuk mengikuti lomba bernyanyi pada 30 Maret depan. Sebelumnya dia juga pernah membintangi satu video klip bersama teman-temannya, sesama anak berkebutuhan khusus (ABK) lainnya.
Hafidz adalah anak kedua dari 3 bersaudara, dan tinggal di Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberejo. Kakak pertamanya sekarang menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Kabupaten Lamongan. Sementara dia dan adiknya, Rizki, yang juga sama-sama penyandang tunanetra, menempuh pendidikan di SLB Tunas Harapan.
Ibunda Hafidz dan Rizki, Nurul, mengatakan bahwa bakat Hafidz di bidang musik sudah terlihat sejak kecil. Saat kecil Hafidz sudah dapat melantunkan adzan dengan sangat merdu. Sementara Rizki lebih tampak menonjol dari segi kecerdasan kinetisnya.
“Saya mengetahui keadaan Hafidz itu ketika dia berusia 3 bulan. Kalau Rizki saya tahunya ketika dia berusia 1 bulan," kata Bu Nurul, yang juga dosen di Akes Rajekwesi Bojonegoro.
Perempuan berjilbab itu menambahkan bahwa segala jenis pengobatan telah dia tempuh. Hingga akhirnya dia mendapat petunjuk untuk menerima keadaan kedua anaknya. (rul/moha)
Keterangan foto: Hafidz dan Rizki saat menyimak seorang pemusik bernyanyi. Sesaat kemudian Hafidz melantunkan Laskar Pelangi