Endra Fikrianto, Warga Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu
Pilih Memelihara Reptile untuk Investasi
Selasa, 29 Maret 2016 12:00 WIBOleh Betty Aulia
Oleh Betty Aulia
Kalitidu – Memelihara sapi, kambing dan ayam merupakan hal yang sudah biasa bagi masyarakat Bojonegoro. Selain dijadikan sebagai peliharaan tak jarang juga kebanyakan menganggab sebagai investasi atau tabungan. Jika diperlukan, hewan peliharaan itu bisa dijual untuk menutupi kebutuhan. Namun semua itu tak berlaku bagi Endra (30) warga Desa Pungpungan RT12 RW 02 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, yang lebih mencintai reptil untuk dijadikan hewan peliharaan dan investasi dalam hidupnya.
Laki-laki yang bernama lengkap Endra Fikrianto (30) bisa dibilang sosok yang unik. Dimana biasanya masyarakat lebih menyukai memelihara hewan seperti sapi, kambing dan lainnya namun ia lebih senang memelihara reptil. Ada banyak sekali reptil yang menjadi peliharaannya dimulai dari berbagai jenis ular python, iguana, tikus putih dan beberapa jenis reptil lainya.
Semua reptil itu tidak hanya dijadikan sebagai hewan peliharaan saja, namun juga dijadikanya sebaga sumber uang baginya. Sudah banyak sekali beberapa reptilnya menghasilkan pundi-pundi uang baginya. Sebagai sebuah bukti tanda kesayanganya terhadap reptil terkadang ia langsung membeli beberapa jenis reptil dari luar daerah, bahkan ia tak segan untuk membeli hewan reptil dari luar negeri untuk melengkapi kecintaannya terhadap reptil.
Demi melengkapi kecintaanya itu, Endra rela merogoh kocek terlalu dalam untuk memberi makan kepada hewan peliharaannya. Endra mengaku bahwa ia harus memberikan makan sekitar 3 kilogram kepala ayam hanya untuk satu ular. Sedangkan di rumahnya terdapat banyak jenis ular. Belum lagi memberikan beberapa jenis hewan reptil lainnya.
Pada saat ditemui beritabojonegoro.com (BBC) dia mengungkapkan bahwa ia juga bergabung dalam sebuah komunitas yaitu Bojonegoro Reptile Zone (BRZ) yang sudah berdiri sekitar 5 tahun lamanya. Hingga sampai sekarang komunitas itu tetap bertahan hingga bisa dikatakan semakin berkembang.
“Alhamdulilah komunitas BRZ ini semakin berkembang dengan mulai banyak peminatnya,” ungkap Endra.
Selain ikut andil dalam sebuah komunitas Endra mengaku juga sering menjuarai beberapa perlombaan di antaranya lomba lintas provinsi yaitu mewakili Jawa Timur hingga pernah mengikuti perlombaan dan meraih juara di Klaten Jawa Tengah. Sungguh prestasi yang luar biasa bagi pecinta reptil ini. Tak jarang beberapa hewan peliharaannya juga ditawar dengan harga yang sangat mahal oleh pencinta reptil lainnya usai perlombaan.
“Dulu reptil iguana ditawar sekitar Rp 7 juta, namun saya tidak berikan karena saya terlanjur menyayanginya,” ujarnya.
Masih menurut Endra hobinya mengoleksi hewan reptil ini juga sering memberikan ilmu edukatif bagi anak-anak yang masih duduk di Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan mengadakan sosialisasi tentang cara membedakan hewan reptil yang berbisa dan tidak khususnya pada ular.
Tak jarang ia juga bekerja sama dan saling berbagi dengan komunitas lain seperti ALB yang digeluti oleh warga Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu yang sama menyukai binatang reptil yaitu sholihin (21) yang sama- sama senang dengan binatang reptil, namun perbedaan nya hanya terletak pada hewan yang dipelihara. Jika Endra lebih senang memelihara beberapa binatang yang tidak berbisa seperti halnya ular python, namun berbeda dengan Sholihin yang lebih senang memelihara ular berbisa seperi kobra dan king kobra.
Sholikin mengungkapkan kepada BBC bahwa sesungguhnya semua hewan itu sama, jika perlakukan sebagaimana layaknya manusia. Jadi mereka tidak akan menyakiti manusia jika bisa membuat mereka nyaman dengan keadaan di sekitarnya. Tak jarang ia juga sering tampil pada saat hari kemerdekaan dengan menampilkan tari ular yang biasa ditampilkanya bersama murid bimbingannya.
“Jika mereka merasa nyaman dengan keadaan kita, mereka tidak akan menyakiti kita,” ujarnya.
Endra dan Sholikin mengaku bahwa tetangga sekitarnya tidak ada yang keberatan jika di lingkungannya terdapat beberapa jenis reptil melata. Namun kewaspadaan tetap dinomor satukan, bagaimana pun mereka adalah hewan yang sewaktu-waktu bisa berubah dari teman menjadi lawan. Tak jarang Endra dan Sholikin juga menjadi sasaran bagi binatang reptilnya. Namun semua itu tidak bisa menepis rasa kecintaannya terhadap reptil.
“Ya pernah digigit ular phyton sampai berdarah karena keteledoran saya lupa memberi makan terhadap ular phyton peliharaan saya,” pungkasnya. (ety/kik)