Tukang Cukur Nyentrik dari Kecamatan Gayam
Kamis, 05 Mei 2016 21:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam-Tukang cukur rambut yang satu ini memang nyentrik. Pada umumnya tukang cukur rambut berdandan casual atau santai. Tapi Rubianto, 25, berkostum layaknya profesional muda yakni mengenakan kemeja dan berdasi. Sehingga ketika bertandang ke kiosnya serasa masuk ke sebuah bank atau instansi tertentu.
Sejak kecil Rubianto sudah berambut merah. Sebab itu orang-orang di dekatnya biasa memanggilnya Mas Turiz. Berbagai usaha sebelumnya pernah dilakoninya sejak tahun 2012. Diantaranya adalah berjualan aksesoris dan kaset musik. Kala itu dia mendapat modal usaha dari bekerja di Surabaya sebagai buruh cuci motor dan mobil. Hanya saja usaha yang baru dirintisnya itu tidak berjalan mulus. Dia harus menderita kerugian atas bisnisnya itu.
“Mengenai kostum rapi seperti ini untuk pelayanan prima bagi para pelanggan. Selain itu biar ada pembeda dengan penyedia jasa potong rambut lain,” kata pria dari 5 bersaudara itu.
Sebelum membuka usaha potong rambut, pemuda asal Desa Mojodelik itu pernah bekerja di proyek migas Banyuurip, Kecamatan Gayam. Dia pernah menempati posisi helper civil, helper welding dan pernah menjadi safety officer di salah satu PT. Ikut menggarap proyek di lapangan migas Banyuurip itu dijalaninya hingga Tahun 2015.
Saat ini Turiz sudah mempunyai dua kios potong rambut. Dari dua kios tersebut dia dapat memperkerjakan 5 orang karyawan. Keempat karyawannya masih sekolah. Sementara salah satu dari mereka merupakan anak yatim yang butuh kepedulian dari para sesama. Dapat memberi manfaat bagi sesama tentu memberi kepuasan tersendiri baginya.
“Sangat bersyukur dan bangga jika dapat menebar manfaat. Khususnya bagi para pemuda sini dimana saya tinggal dan berada,” imbuh dia.
Dalam sehari satu kios potong rambut miliknya yang berada di Desa Gayam, dapat melayani 20-30 orang. Sementara kios potong rambutnya yang berada di Desa Mojodelik biasa melayani 10-15 orang. Untuk tarif sendiri dia memberi harga sebesar Rp 7000/orang. (rul/moha)