Khayangan Api Masih Memesona Wisatawan
Sabtu, 29 Agustus 2015 14:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Ngasem - Khayangan Api masih menjadi salah satu tujuan wisata yang memesona untuk dikunjungi di Bojonegoro. Meskipun harus masuk ke tengah hutan jati, akses jalannya cukup mudah. Jarak dari pusat kota juga tidak begitu jauh, hanya sekitar 30 menit perjalanan dengan kecepatan sedang.
Khayangan Api masuk kawasan Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem. Hanya saja tidak berada di pemukiman warga, melainkan di tengah hutan. Di sepanjang perjalanan, wisata itu menawarkan pemandangan hutan jati yang sangat luas seperti tak ada batasnya. Eksotisme situs api abadi ini ternyata tak hanya menarik perhatian pengunjung lokal saja, dari luar Bojonegoro juga banyak.
Khayangan Api ini memang salah satu wisata andalan Bojonegoro. Yang menjadikannya istimewa, nyala api di wisata itu belum pernah padam. Karena itu, sering disebut juga api abadi.
Salah satu pengunjung, Ari Setiawan, adalah seorang guru di SMP Negeri 1 Kediri. Kepada BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, Ari mengungkapkan bahwa dia dan rombongan datang ke Bojonegoro khusus untuk berkunjung ke tempat wisata di Bojonegoro. Kunjungan ini sekaligus untuk survei lokasi tempat wisata. Ari berencana membawa anak didiknya berkemah akhir tahun nanti.
"Pemandangannya bagus. Ditambah ikon api abadi ini. Hanya, fasilitasnya kurang," ujar pria asli Kediri ini ketika BBC menanyainnya setelah dia berpose di depan nyala api abadi.
Selain Ari Setiawan, sekitar 20 mahasiswa asal berbagai kampus Bojonegoro juga tampak berkumpul di Pendopo yang berada di sekitar tempat wisata ini. Mereka sedang menggelar acara masa penerimaan anggota baru (Mapaba) untuk organisasi ekstra kampus. "Kita buat acara di sini untuk menambah semangat anggota baru, sekaligus menikmati keindahan alam," ujar Ahmad Burhanudin, ketua panitia acara mahasiswa tersebut. Dia adalah mahasiswa Universitas Terbuka Bojonegoro.
Berdasar pantauan BBC di lapangan, sampai siang hari ini (29/08) sudah ada sekitar 60 pengunjung, baik lokal maupun luar kota. Pengunjung dari luar kota berasal dari Tuban, Kediri, Blora dan Rembang.(lyn/moha)