Ngabuburit Kreatif Bareng Sekolah Emperan Talun Kecamatan Sumberrejo
Selasa, 07 Juni 2016 22:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Sumberrejo - Berbagai cara dilakukan umat islam saat menunggu waktu buka puasa, atau disebut dengan ngabuburit. Berkumpul dengan teman sebaya dan menghasilkan karya kreatif adalah salah satunya. Karya kreatif yang dihasilkan bisa berupa lukisan, baju dan sastra.
Di Jl Bojonegoro - Surabaya, tepatnya di Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, terdapat ruang publik baru yakni taman santri. Pada satu sudut taman yang berdempetan dengan Tembok Penahan Tanah (TPT) jalur ganda kereta itu, beberapa pemuda tampak duduk melingkar.
Mereka serius, fokus menggoreskan mata pensilnya pada kertas sketsa. Seorang model berjilbab tengah berpose di tengah mereka. Model bernama Gita itu tersenyum manis. Sedikit membuat para pelukisnya, bahwa sedang menahan lapar dan dahaga.
"Ini salah satu acara dari sekolah emperan. Kumpulan pemuda Talun yang ingin meluapka kreatifitas kami," kata Ahmadin Imanullah (21), penggagas sekolah emperan.
Ditemui beritabojonegoro.com (BBC), mahasiswa dari Universitas Brawijaya itu mengatakan bahwa sekolah emperan merupakan gerakan untuk memacu kreatifitas pemuda. Berawal dari keprihatinannya melihat keadaan taman santri yang banyak disalahgunakan.
Kata dia sejak difungikan sekitar 3 bulan lalu, taman santri sering dipakai memadu kasih pasangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa lampu yang semestinya dapat menambah keindahan, malah dimatikan. Beberapa kali dia juga menjumpai ada pemuda yang membawa miras di sana.
"Dari situ saya berfikir bagaimana menjadikan taman ini lebih bermanfaat," ujar pria yang pernah jadi finalis kompetisi stand up comedy, salah satu televisi swasta nasional itu.
Berbekal ketrampilannya menggambar sketsa dan animasi dia mengajak pemuda setempat, khususnya pelajar, untuk belajar bersama. Dia mengawalinya dengan ketrampilan gambar sketsa, namun ke depannya akan diberikan juga ketrampilan-ketrampilan yang lainnya.
Pemuda asal Desa Talun itu berharap ada relawan-relawan lain yang bisa berkontribusi memberikan materi. Seperti sulap, musik, menulis, bahkan menari. Sehingga para pemuda yang dikumpulkannya di sekolah emperan itu mendapatkan banyak pengalaman.
Sementara itu salah satu anggota sekolah emperan, Bira Firmasyah, mengaku sangat senang dapat bergabung. Selamat menambah teman juga bisa meningkatkan pengetahuan. Dia mengaku sudah dua kali mengikuti kelas gambar sketsa di sekolah emperan.
"Kan sekalian, bisa ngisi waktu sambil menunggu waktu buka puasa. Daripada bengong di rumah, kita bisa ngabuburit sambil belajar di sini," pungkas pelajar SMP yang baru saja lukus itu. (rul/moha)