Sulap Ban Bekas Jadi Rupiah
Selasa, 01 September 2015 19:00 WIBOleh Redaksi BeritaBojonegoro.com
Balen - Sepintas tidak ada yang istimewa ketika kita melihat tumpukan ban bekas yang ada di Dusun Gampeng, Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen ini. Sesekali cobalah kita tengok apa yang sedang dikerjakan oleh sejumlah orang dibalik tumpukan ban bekas yang sudah terbelah - belah itu.
Ternyata, dari sesuatu yang tidak istimewa itu, sejumlah warga di Dusun Gampeng, Desa Kedungbondo ini menambatkan hidupnya. Mereka mengolah ban bekas itu menjadi aneka perkakas yang memiliki nilai jual di pasaran.
Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Ali (48), Salah satu warga Dusun Gampeng Desa Kedungbondo ini. Ia mengaku sudah puluhan tahun berprofesi sebagai perajin ban bekas.
Kata Ali, tumpukan ban bekas itu akan dibuat menjadi aneka perkakas rumah tangga. "Saya buat kursi, meja, tempat sampah, dan vas bunga," ujar Ali saat ditemui BBC, sebutan beritaBojonegoro.com, hari ini, Selasa (01/09).
Per hari, Ali mengaku bisa menghasilkan 5 stel. Tiap 1 stelnya terdiri dari 4 kursi dan 1 meja.
Perstelnya, ia bandrol dengan harga Rp 250.000 sampai Rp300.000. Setiap seminggu sekali barangnya dikirim ke kota - kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang. Bahkan, kata Ali, sampai ke luar pulau. "Untuk luar pulau biasanya ke Kalimantan dan Sumatra," terangnya.
Begitu juga dengan perajin lainnya, Wahyudi (40). Dia mengaku mentlateni usaha ini sejak remaja.
Wahyudi menuturkan bahwa sejumlah perajin ban bekas di desa itu mendatangkan ban bekas dari kota - kota besar di Jawa Tengah seperti Semarang, tegal dan Jepara. (ori/moha)