Bekali Skill Kader, KOPRI Gelar Pelatihan Membuat Handycraft
Rabu, 13 Juli 2016 17:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Dalam hal membekali kader dan anggotanya dengan keterampilan (skill) untuk menunjang kemampuan wirasusaha, Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) Cabang Bojonegoro menggelar pelatihan pembuatan handycraft di kantor cabang PMII Bojonegoro, Jalan Pondok Pinang Bojonegoro.
Pemandangan yang berbeda tampak di kantor cabang PMII Bojonegoro, apabila biasanya kantor cabang para aktivis jas biru tersebut dipadati dengan para kadernya yang mengisi waktu dengan diskusi, Rabu (13/07) siang ini, para aktivis tersebut tampak sibuk beradu dengan rotan. Mereka sedang mengikuti pelatihan membuat anyaman dari rotan.
"Pelatihan ini bekerja sama dengan UPT Pelatihan Kerja Provinsi Jawa Timur, kebetulan KOPRI memang mengagendakan program pelatihan seperti ini untuk menambah keterampilan kader, khususnya kader putri PMII Bojonegoro," terang Linda Estri, Pengurus KOPRI Cabang Bojonegoro.
Kepada beritabojonegoro.com, Linda menuturkan bahwa program pelatihan tersebut dilaksanakan selama satu bulan, dimulai sejak Selasa kemarin, hingga tanggal 19 Agustus 2016 mendatang. Pesertanya adalah kader-kader PMII yang berasal dari berbagai kampus di Kota Ledre tersebut.
"Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan skill kreatifitas kader-kader PMII dalam mengolah limbah untuk dijadikan kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi yang tingg," tutur perempuan asal Kecamatan Kapas itu.
Ketua Umum PMII Cabang Bojonegoro, Ahmad Syahid, yang tampak mendampingi para kadernya mengungkapkan dukungannya untuk para aktivis perempuan tersebut. "Dengan adanya pelatihan handycraft yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja ini, semoga skill dan kreativitas kader dapat semakin berkembang," harap Syahid.
Pemuda asal Tuban tersebut menambahkan, setelah kader-kader PMII memiliki modal skill dan dengan ditopang kreatifitas yang bagus, maka dalam jangka 5 hingga 10 tahun kedepan akan lahir pengusaha-pengusaha muda yang kompeten yang akan menggerakkan roda-roda ekonomi Bojonegoro," imbuhnya.
Sementara itu, Takhiyat, Kepala UPT Pelatihan Kerja menilai bahwa pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk pemuda sangat penting. "Mereka yang tidak bisa melanjutkan kuliah harus mempunyai keterampilan, dalam hal ini, mampu mengolah limbah tentu menjadi keterampilan yang tidak dimiliki begitu saja, sehingga melalui pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya para pemuda," terangnya di sela-sela pelatihan.
Ia menuturkan bahwa limbah itu bukan barang yang terbuang saja. Melainkan jika seseorang meiliki skill dan kreatifitas yang tinggi dan mampu menciptakan inovasi baru, tentu limbah-limbah itu akan memiliki nilai tawar yang tinggi. Mengingat juga limbah yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini banyak.
"Saat ini limbah yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini banyak dan belum termanfaatkan dengan baik. Sehingga dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan solusi terkait permasalahan limbah," pungkasnya. (lyn/moha)