Mengantar anak Sekolah Menuju Masa Depan Gemilang
Senin, 18 Juli 2016 10:00 WIBOleh Atiek Setiyawan *)
*Oleh Atiek Setiyawan
Kapas - Hari ini Eni bangun lebih pagi dari biasanya. Jika setiap hari saat bangun dia akan memasak ramuan jamu untuk dijual berkeliling di beberapa desa di seputaran Kecamatan Kapas dan Dander namun tidak hari ini. Eni sengaja bangun lebih pagi dan merapikan diri demi mengantar sang buah hati untuk ke sekolah.
Eni lebih memilih tidak berjualan hari ini demi sang buah hati tercinta, tak ada yang lebih penting daripada memastikan sang buah hati melewati hari pertama dengan sukses dan lancar. Hari pertama bagi siswa baru biasanya identik dengan adaptasi. Ya hari ini adalah hari pertama sang buah hati Adit masuk di SD Kauman 1 Bojonegoro.
Tak hanya Eni, sebagian besar orang tua di Indonesia mengantarkan anak anak mereka meraih mimpi masa depan. Sekolah adalah gerbang awal untuk meraih asa, ketika orang tua bekerja keras demi masa depan anak dengan mengumpulkan materi bahkan merelakan terpisah dari keluarga.
Namun hari ini meluangkan sejenak waktu untuk mengantar sang buah hati adalah kado sederhana namun begitu istimewa. Bisa dibayangkan orang tua sedari pagi sudah siap mengantar, menggandeng tangan sang buah hati, memberikan kecupan sayang dan untaian doa dan maha dahsyat.
Kadang kata tak terangkai dengan indah namun sejenak waktu mengantarkan sang buah hati telah mewakili jutaan rangkaian puisi. Hari ini 18 Juli adalah tahun ajaran baru bagi seluruh putra dan putri di negeri ini mulai usia sekolah. Ada yang hari ini adalah hari pertama masuk bangku taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Begitu pun di Bojonegoro hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru. Dengan keluarnya Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional tentang kegiatan mengantar anak di awal tahun ajaran baru langsung mendapatkan respon oleh orang nomor satu di Kabupaten Bojonegoro Kang Yoto. Ya sejak sepekan lalu KY sapaan akrab pria kelahiran Desa Bakung ini menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penyambutan kepada seluruh siswa. Tak hanya itu, Suyoto memerintahkan seluruh jajaran mulai pejabat di lingkup Pemkab Bojonegoro, camat dan perangkat desa untuk terlibat.
Semua harus menjadi bagian kegiatan ini, orang tua mengantar sang buah hati meraih masa depan para guru, perangkat desa dan seluruh komponen menyambut. Tak sekedar menyambut namun kehadiran mereka adalah semangat dan motivasi luar biasa bagi para generasi penerus ini.
Perhatian kita dengan turut menyambut atau pun mengantar adalah energi luar biasa mengalahkan seragam baru, tas baru ataupun sepatu baru. Kehadiran itu bermakna sangat jamak mulai dari kepedulian dan kasih sayang, sekaligus bentuk sinergi bahwa mencerdaskan generasi tak semata mata tugas guru namun pemerintah, masyarakat dan orang tua. Namun kewajiban kita bersama demi masa depan mereka.
Mengantar dan menyambut tidak hanya dilakukan sekolah di kota namun seluruh jenjang pendidikan di seluruh wilayah. Setelah mengantar para orang tua juga menyaksikan dan mengikuti upacara yang menandai dimulainya tahun ajaran baru. (kik)