Geliat Ibu Rumah Tangga Perajin Aksesoris di Bojonegoro
Membuat Hasil Karya Disela Awasi Anak
Sabtu, 23 Juli 2016 22:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Seringkali di media sosial, kita menemukan foto-foto beragam benda seperti aksesoris yang cantik-cantik. Aksesoris mulai dari bros, kalung, bando, gelang, dan juga benda-benda seperti tas, dompet, boneka, dan lainnya. Tidak hanya penampilan yang cantik, lebih penting benda-benda yang dijual ini merupakan buatan tangan atau handmade. Dan mereka yang membuat benda-benda ini sering disebut crafter.
Crafter sendiri panggilan untuk orang yang hobi membuat kerajinan tangan. Hasilnya, tas, dompet, bros, kalung, gelang, dan lainnya, memiliki design cantik juga unik. Berbeda dengan yang ada di toko. Namun harga dari benda-benda ini tergolong sedikit mahal, karena dibuat oleh orang-orang yang memiliki jari ajaib.
Salah satu yang memiliki jari ajaib ini adalah Desy (24), warga Kecamatan Balen. Dia mengaku, melakoni crafting adalah hobinya. Terutama untuk menghabiskan waktu bagi ibu rumah tangga seperti dirinya. "Menjadi ibu rumah tangga memiliki banyak waktu luang, salah satu kegiatan agar tidak bosan yaitu crafting," ungkapnya kepada beritabojonegoro.com, Sabtu (23/07).
Desy telah menjadi seorang crafter setelah menikah. Karena tidak memiliki pekerjaan di luar rumah, saat ini dia asyik membuat aneka aksesoris dari kain dan manik-manik. Aksesoris bikinannya akan diposting di media sosial untuk ditawarkan. Desy tidak menyangka bahwa kegiatan isengnya itu akan menghasilkan uang, walau tidak banyak. Dia sangat senang banyak temannya yang menyukai bros bikinannya.
"Paling sering membuat bros, karena permintaannya banyak. Tetapi tidak bisa langsung selesai, butuh waktu sekitar satu sampai tiga hari tergantung kerumitan desainnya," terang Desy.
Dalam crafting tidak selalu menggunakan bahan-bahan baru, tetapi juga bisa dari bahan bekas. Seperti yang dilakukan oleh Siti Hidayah (37), warga Ledok Wetan, dengan kreasi olahan limbahnya. Melalui jari ajaibnya dia menyulap plastik-plastik sampah itu menjadi karya dengan nilai tinggi. Dia bahkan menjadi salah satu perempuan inspiratif di Bojonegoro.
Siti Hidayah juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya untuk mengolah limbah menjadi bunga yang cantik. Kepada beritabojonegoro.com, dia mengatakan, dirinya memang sengaja mencari kegiatan yang tidak jauh dari rumah sehingga bisa mengawasi putra -putrinya.
"Saya mengajak ibu-ibu untuk mengolah limbah plastik menjadi bunga, pekerjaan ini bisa mereka bawa pulang dan disetorkan kembali ke saya setelah selesai. Hal ini dilakukan agar mereka tetap bisa mendidik anak-anaknya di rumah," ujarnya. (ver/tap)