Agustusan, SMP Negeri 1 Temayang Tarik Pungutan
Jumat, 19 Agustus 2016 10:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Pungutan uang kepada siswa masih saja terjadi di sekolah. Khususnya saat perayaan peringatan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus.
Uang tersebut ditarik sekolah kepada siswa sebagai bentuk partisipasi. Tampaknya sekolah lupa menyangkut aturan bahwa siswa dilarang dibebankan biaya pungutan.
Dengan beralasan menggelar kegiatan Agustusan, SMP Negeri 1 Temayang menarik pungutan “Anak saya meminta biaya untuk merayakan acara peringatan kemerdekaan di sekolah. Sebesar Rp 20.000” ujar salah satu wali murid Pri (45).
Saat dikonfirmasi, Kepala SMP Negeri 1 Temayang Drs Sutjipto Santoso MM membenarkan soal biaya memeringati Agustusan tersebut. Dia beralasan biaya itu untuk partisipasi dalam perayaan kemerdekaan. Atau kegiatan Agustusan yang menjadi agenda tahunan.
“Iya kami sosialisasikan ke seluruh siswa untuk partisipasi kegiatan Agustusan namun sekolah tidak memaksa siswa. Jika siswa tidak ada uang tidak ikut partisipasi intinya sekolah tidak memaksa siswa. Sehingga kegiatan Itu untuk siswa sendiri. Tidak ada masalah karena sifatnya partisipasi,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk melakukan penarikan partisipasi pihaknya sudah melakukan komunikasi kepada komite soal pungutan Agustusan. Namun, bagi siswa yang keberatan atau tidak mampu tidak perlu membayar. Sekolah tidak akan memberatkan siswa yang tidak mampu.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi menerangkan memang untuk sekolah melakukan penambahan biaya kegiatan itu tidak apa apa selama ada musyawarah dengan komite dan wali murid saat pembahasan penarikan pungutan tersebut.
"Selama pungutan partisipasi ini tidak memberatkan siswa maka tidak apa apa namun jika siswa merasa keberatan maka bisa bilang ke sekolah untuk tidak diadakannya biaya partisipati kegiatan Agustusan itu,” ujar Hanafi pada beritabojonegoro.com. (mol/kik)