Program Jurnalis Mengajar di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro Berlanjut
Sabtu, 10 September 2016 12:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota – Program Jurnalis Mengajar di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro berlanjut. Kali ini, sejumlah jurnalis berbagi ilmu jurnalistik dengan anak-anak kelas 4 dan kelas 5 Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro selama satu semester yakni mulai Juli hingga Desember 2016. Program ini kerja sama antara Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) dengan SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro.
Pada pertemuan sebelumnya sejumlah jurnalis berbagi ilmu dengan anak-anak kelas 4 dan kelas 5 Ahmad Dahlan yakni Muhammad Roqib, jurnalis MNC Koran SINDO. Ia menyampaikan materi tentang perkembangan media massa dan sejarah pers Indonesia. Kemudian, Nasruli Chusna, jurnalis BeritaBojonegoro.com (BBC) menyampaikan materi tentang teknik menulis berita dan prinsip-prinsip jurnalistik.
Pada hari ini, Sabtu (10/09/2016), Tulus Adarma, jurnalis Beritajatim.com, berbagi ilmu tentang teknik menulis feature pada anak-anak kelas 4 Ahmad Dahlan. Tulus, sapaan jurnalis Beritajatim.com, ini mengatakan, menulis feature atau disebut pula karangan khas itu seperti menulis dalam buku harian. Tulisan feature itu bercerita, berkisah, menyentuh sisi kemanusiaan, disertai dengan data dan fakta yang lengkap.
“Tulisan feature itu kalau dalam laporan berita disebut pula tulisan khas yang menyentuh dan mendalam, serta menghibur,” ujarnya.
Biasanya, kata dia, tulisan feature itu dalam surat kabar atau media online diberikan ruang khusus. Tulisan feature biasanya tidak mudah basi dan bisa dibaca dan dinikmati lebih lama ketimbang gaya tulisan langsung (straight news).
Tulus dalam menyampaikan materi juga banyak bercerita tentang pengalamannya meliput dan menulis berbagai peristiwa. Ia juga menyampaikan cara menulis feature yang bisa mudah dipelajari oleh anak-anak. Setelah menyampaikan materi, anak-anak kelas 4 Ahmad Dahlan langsung diajak praktik menulis feature.
Anak-anak yang sudah membawa laptop lalu mulai menulis tulisan feature. Namun, beberapa murid tampak lancar menulis tetapi yang lainnya terlihat kesulitan. “Ini pengalaman baru buat saya. Sebab, selama ini saya memang suka membaca dan menulis, tetapi belum pernah mencoba menulis berita dan feature,” ujar Deara Briliana Putri, murid kelas 4 Ahmad Dahlan. (her/kik)