Firman, Siswa SMK Negeri 2 Bojonegoro.
5 Bulan Tak Bayar SPP, Pelajar Ini Terancam Putus Sekolah
Senin, 24 Oktober 2016 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Bojonegoro Kota - Nasib kurang beruntung dialami seorang pelajar kelas X SMK Negeri 2 Bojonegoro. Karena telat bayar SPP selama 5 bulan, dirinya terancam putus sekolah. Selain itu ibundanya juga menderita sakit, sehingga tak dapat bekerja sebagaimana biasa.
Pelajar itu adalah Firman Awaludin (16), beralamat di Kelurahan Ngrowo Kecamatan Kota Bojonegoro. Ketika beritabojonegoro.com (BBC) bertandang ke rumahnya, dia baru saja pulang sekolah. Seragam putih abu-abu masih melekat pada tubuhnya.
Badannya tinggi bongsor sekitar 175 centimeter. Rambutnya cepak dan berkulit sawo matang. Usai bersalaman dan bertanya kabar secukupnya, dia pamit untuk berganti pakaian. Ibunda Firman, atau akrab dipanggil Bu Win, mempersilakan duduk dan sedikit membuka percakapan.
"Mohon maaf, tempatnya Firman iya begini. Masih berlantai tanah dan kurang layak," ujar Bu Win memulai pembicaraan.
Firman merupakan anak tunggal yang ditinggal pergi ayahnya sejak kecil. Diakuinya, dia memang sering bolos sekolah. Hal ini lebih karena tidak ada kendaraan untuk berangkat. Hari ini dia baru saja bisa berangkat sekolah lagi, setelah menerima pemberian sepeda bekas dari pengusaha wanita di Bojonegoro.
Sejak masuk sekolah kejuruan di Jalan Pattimura, remaja yang hobi bermusik itu mengaku, belum bisa sekalipun bayar SPP. Selain itu juga beberapa kebutuhan sekolah lain juga belum dia bayar. Kebutuhan lain itu, lanjut dia, iuran komite dan pendaftaran.
"Untuk seragam, alhamdulillah dibantu pihak sekolah agar beli separo saja. Berangkatnya sebelumnya nebeng temen, tapi akhir-akhir ini udah nggak bisa. Dikasih sepeda ini udah bisa berangkat lagi," ucap Firman lirih.
Kondisi Ibu Firman tidak kalah memprihatinkan. Lantaran sakit yang dideritanya, dia tak dapat berjualan seperti biasa. Selain itu juga dia mengaku kehabisan modal lantaran ada tanggungan hutang yang waktu pembayarannya tidak lama.
Mengingat kondisi tersebut, jangankan untuk biaya sekolah Firman, untuk makan sehari-hari saja baginya terasa sulit. Padahal harapannya pada Firman agar sukses sungguh besar. Menurutnya, Firman selalu mendapat peringkat 3 besar baik di SD maupun SMP. (rul/tap)