Ahmad Sahrul Mar’i
Bocah Penderita Hydrocepalus di Tuban Butuh Pertolongan
Senin, 21 November 2016 12:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Tuban - Nasib bocah bernama Ahmad Sahrul Mar’i alias Joko Waras (14 bulan) sungguh menyedihkan. Sudah setahun ini bocah itu menderita sakit kepalanya yang terus membesar (hydrocepalus). Waras lahir di Gresik, putra pasangan Sholeh Fatkhur Rahman dan Indah Dwi Setiowati.
Kini, kelopak mata Waras nyaris tertutup oleh kepalanya yang kian membesar. Kondisi itu membuat ibunya tak bisa membedakan lagi Waras sedang tidur atau tidak.
Ibunya mengetahui ada benjolan kecil di kepala Waras saat usianya masih dua bulan. Indah pun membawanya ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik, dekat dengan rumah suaminya.
Namun, pihak rumah sakit tidak melakukan operasi lantaran suaminya tidak mengizinkannya. Kata Indah, ketika itu suaminya khawatir operasi bisa menyebabkan kematian anaknya.
"Saya geger (cekcok) dengan suami, karena tidak mau mengoperasikan anak saya," cerita Indah.
Usai cekcok dengan suaminya, Indah membawa Waras pulang ke tempat orang tuanya di RT 10 RW 04 Dusun Betengrowo, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Waktu itu, usia Waras masih tiga bulan.
Di Tuban, Indah dibantu orang tua dan kakaknya berjuang membesarkan Waras dan mencari pengobatan. Sepulangnya dari Gresik, ia ingin mengobatkan Waras di rumah sakit di Tuban.
Namun, Indah terkendala surat kependudukan karena sudah sebelumnya pindah ke Gresik ikut suaminya. Di samping karena masalah surat kependudukan, faktor biaya yang paling utama.
"Harapan saya, pindah ke Tuban bisa mengobatkan anak," katanya.
Indah menuturkan, sepulangnya ke Tuban, suaminya yang bekerja serabutan tak pernah mengunjunginya. Ia seringkali mencoba menghubungi suaminya melalui telepon seluler, namun jawaban suaminya selalu tak memuaskan.
"Sering saya SMS, jawabannya selalu sibuk," tukasnya.
Melihat suaminya yang tak pernah memberi nafkah, Indah pun berencana mengajukan cerai. Di sisi lain, Indah berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau orang lain untuk mengobatkan anaknya.
"Saya berharap ada orang baik yang mau menolong anak saya," tuturnya. (her/kik)