Masyarakat Samin Bojonegoro, Teladan Kejujuran dalam Kehidupan
Rabu, 14 Desember 2016 21:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Margoulyo - Yayasan Sedulur Pena Bojonegoro menggelar acara sosialisasi 4 pilar Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) di Kantor Kecamatan Margomulyo pada Selasa (13/12/2016). Kuswiyanto, anggota DPR RI, hadir didampingi Muspika, seluruh perangkar desa, tokoh Samin, BPD, karang taruna, wali amanah, PKK dan juga masyarakat sekitar.
Sosialisasi 4 pilar ini bertujuan agar seluruh elemen masyarakat Bojonegoro kembali pada nilai-nilai pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dalam setiap gerak langkah kehidupan berbangsa bernegara. Pada pembuka acara, Camat Margomulyo, Arif mewakili Forpimka, mengajak semua yang hadir untuk terus berjuang mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang terasa semakin memudar akhir-akhir ini
Hal serupa juga disampaikan oleh Kuswiyanto kepada masyarakat. "Sebab kondisi bangsa dan negara Indoensia seakin hari mengalami krisi budaya karena dampak globalisasi yang tak terbendung. Sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak," ujarnya.
Kuswiyanto menuturkan banyak kejadian yang menjadi trend kehidupan masyarakat yang jauh menyimpang dari budaya bangsa Indonesia sejati. Misalnya ketidakjujuran, korupsi, kolusi dan hal-hal yang menyimpang lainnya hingga keterpurukan moral yang semakin hari semakin menjadi. Semua itu adalah akibat kurangnya masyarakat mengenali norma dan nilai yang menjadi sendi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila
"Mari kita teladani Kejujuran yang dicontohkan oleh masyarakat Samin Bojonegoro," ungkapnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, kata Kuswiyanto, kejujuran juga harus didukung oleh kecerdasan, ketrampilan dan teknologi. Dengan sinergisitas tiga karakter tersebut, tentu akan sangat bermanfaat bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan modal ini, bangsa Indonesia akan mampu terhindar dari segala faktor negatif budaya asing, tetap rukun dalam beragama, ramah dalam HAM, kokoh tidak terpecah belah, adil dalam segala lini kehidupan, transparan dalam pemerintahan.
"Sehingga tidak akan terjadi kesenjangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tentu ke depan akan membawa dampak bagi kesejahteraan," harapnya. (ver/moha)