Anak-Anak Kampung Ilmu Belajar Pembibitan dan Pengolahan Teh
Senin, 19 Desember 2016 07:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Anak anak Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) belajar pembibitan hingga pengolahan daun teh di perkebunan teh Jamus di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Ngawi, Minggu (18/12/2016) kemarin.
Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan belajar di kebun teh Jamus tersebut. Semula mereka dikenalkan dengan berbagai macam jenis teh dan manfaatnya di pusat pembibitan teh. Anak-anak Kampung Ilmu mendapatkan penjelasan langsung dari Sriyanto, pengelola perkebunan teh Jamus.
“Jenis teh yang pertama kali ditanam di kebun teh jamus ini adalah jenis assamica dari India. Teh ini ditanam oleh peneliti dari Belanda Van Der Rappart pada tahun 1886,” ujar Sriyanto.
Ia menjelaskan, cara pembibitan teh ada dua macam yakni dengan vegetatif dan generatif. Vegetatif yakni menyetek batang teh lalu ditanam. Sedangkan, generatif yakni dengan cara menanam bibit teh.
Saat ini, kata Sriyanto, ada puluhan jenis tanaman teh yang ditanam di perkebunan teh Jamus di lereng Gunung Lawu tersebut. Luas tanaman teh di perkebunan Jamus ini sekitar 400 hektare. Tanaman teh itu berumur ratusan tahun.
Menurut Sriyanto, saat ini ada beberapa jenis daun teh yang diproduksi di kebun teh jamus yakni teh hitam, teh hijau, teh putih dan juga teh kuning. Daun teh mengandung antioksidan tinggi yang mampu mencegah penyakit stroke, mencegah penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol jahat.
Setelah dari pusat pembibitan, para siswa diajak ke pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Sriyanto menjelaskan tentang pembangkit listrik tenaga air yang berada di lereng Gunung Lawu tersebut. Tenaga air digunakan sebagai pembangkit listrik yang digunakan untuk penerangan di kawasan kebun teh.
Selanjutnya, anak-anak Kampung Ilmu diajak naik ke bukit kebun teh melihat para petani yang sedang memetik daun teh. Hamparan kebun teh yang hijau di lereng gunung terlihat sangat indah. Dari atas gunung juga terlihat pemandangan di bawah yang memesona.
Anak-anak Kampung Ilmu lalu diajak ke pabrik pengolahan teh. Pabrik pengolahan teh ini sudah ada sejak zaman Belanda. Di tempat ini tanaman teh lalu dibersihkan, dicacah, dan diolah menggunakan mesin khusus. Daun teh setengah jadi lalu dikirim lagi ke pabrik teh di berbagai daerah di Indonesia.
Setelah dari pabrik teh, anak-anak Kampung Ilmu diajak naik lagi ke perkebunan teh di atas bukit. Setelah itu, anak-anak bermain dan berenang di kolam renang yang ada di kawasan kebun teh Jamus.
Menurut Nilna Baroroh, anak kelas 9 SMP Negeri 1 Purwosari, mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran baru di kebun teh Jamus ini. Ia juga merasa sangat senang bisa melihat langsung proses petik daun teh hingga pengolahan teh.
“Liburan sekolah kali ini benar-benar seru. Selain bisa menikmati keindahan kebun teh Jamus, kami juga dapat banyak pengalaman dan ilmu tentang tanaman teh di sini,” ujarnya. (her/kik)