Tahun Ini Demam Berdarah di Bojonegoro Sebabkan 18 Orang Meninggal
Sabtu, 24 Desember 2016 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mencatat tahun ini sebanyak 18 orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Terlebih cuaca tidak menentu, dikhawatirkan jumlah penderita DBD terus bertambah dan menimbulkan korban jiwa.
"Kami mewaspadai jumlah korban meninggal akibat DBD terus bertambah. Hingga bulan November 2016 ini saja, jumlah warga meninggal telah mencapai delapan belas orang. Sedangkan jumlah pasien DBD mencapai lebih dari lima ratus orang,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr Whenny Dyah Prajanti, Jumat (23/12/2016) kemarin.
Dibandingkan setahun sebelumnya, tahun ini mengalami peningkatan dua kipat.Tahun lalu pendetita DBD yang meninggal ada 7 orang dari total penderita 515. Sementara tahun ini total 504 orang dan 18 orang meninggal karena sakit DBD.
Merebaknya kasus DBD dari siklus penyebaran yang biasa terjadi sekitar Januari hingga Mei. Rentang lima bulan merupakan endemik dengan jumlah kasus meninggal akibat DBD. “Karena itu, menjelang pergantian tahun, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Terutama mengoptimalkan seluruh medis di kecamatan-kecamatan,” katanya.
Whenny menambahkan, tingginya kasus DBD di Kabupaten Bojonegoro dikarenakan tahun ini masuk dalam siklus tahunan nyamuk. Sehingga, nyamuk DBD sedang banyak-banyaknya. "Kalau dalam ilmu epidemiologi, tahun ini nyamuk lagi booming. Sehingga kasus DBD pun meningkat,” jelasnya.
Peningkatan Penyakit DBD tidak terjadi dibojonegoro saja, namun terjadi di seluruh Kabupaten lain seperti Lamongan, Tuban dan kabupaten lain. "Sebab ini terjadi di seluruh provinsi Jawa Timur," pungkasnya. (mol/moha)