Sekolah di Pelosok Pedesaan Bojonegoro Memprihatinkan
Kamis, 29 Desember 2016 22:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Kondisi sekolah dasar (SD) di daerah pelosok pedesaan di Bojonegoro memprihatinkan. Sekolah di pelosok itu kekurangan murid, minim sarana prasarana, dan kekurangan tenaga guru.
Murid SD Negeri Kaliombo 1 di Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, misalnya jumlahnya hanya 70 anak. Sedangkan, di SD Negeri Kaliombo 2 jumlah muridnya hanya 123 anak dan SD Negeri Kaliombo 4 jumlah muridnya hanya 90 anak.
Menurut Kepala SD Negeri Kaliombo 2, Mohammad Dahlan, minat belajar anak-anak di pelosok pedesaan di Bojonegoro memang cenderung rendah. Padahal, kata dia, sebenarnya biaya sekolah sejak SD hingga SMA digratiskan.
“Rendahnya minat belajar anak-anak yang tinggal di pedesaan ini perlu dikaji lebih mendalam. Sebab, sebenarnya bukan soal biaya yang jadi masalah, tetapi rendahnya kesadaran dan minat untuk belajar yang sangat kurang,” ujarnya, Kamis (29/12/2016).
Sementara itu menurut Kepala SD Negeri Kaliombo 1, Rahmat Dwi Antoro, jumlah murid yang belajar di SDN Kaliombo 1 memang terbilang minim yakni 70 siswa. Salah satu penyebabnya, kata dia, karena terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah.
“Di sekolah ini tidak ada perpustakaan dan fasilitas lainnya. Kondisi sekolah yang serba terbatas ini membuat minat siswa belajar di sekolah ini juga minim,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah siswa SD Negeri Pelem 1 di Kecamatan Purwosari hanya sebanyak 94 anak dan SD Negeri Pelem 2 sebanyak 122 anak. Sementara itu, SD Negeri Dolokgede yang dulu merupakan tempat belajar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno jumlah muridnya hanya 141 anak. (her/kik)
ilustrasi www.newsokezone.com