Ini Update Situasi Banjir Luapan Kali Kening yang Melanda 6 Desa di Parengan
Sabtu, 21 Januari 2017 22:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Tuban – Luapan air Kali Kening mengakibatkan 6 desa di Kecamatan Parengan dilanda banjir. Keenam desa itu adalah Desa Brangkal, Desa Margorejo, Desa Parangbatu, Desa Selogabus, Desa Suciharjo, dan Desa Sembung.
Meluapnya anak Sungai Bengawan Solo ini menyusul hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (20/01/2017) sore. Air mulai merendam rumah-rumah penduduk sejak Sabtu dini hari pukul 01.30 WIB.
Sempat terdengar kabar burung bahwa salah satu desa terdampak warganya terisolir. Namun Camat Parengan menepis. Infomasi itu tidak benar.
Kabar terbaru dari Kepolisian Sektor Parengan menyebutkan, kenam desa tersebut saat ini masih dalam proses pendataan. Sementara petugas hingga saat ini berhasil mencatat:
Desa Brangkal: 66 KK tergenang, genangan air 10 - 20 centimeter, jarak panjang air 800 meter, luas lahan tergenang 44 Ha, 2 tempat ibadah tergenang, 1 kantor, 2 gedung sekolah tergenang. Taksir kerugian Rp 80 juta.
Desa Margorejo: 84 KK rumahnya tergenang, tinggi genangan air 20-105 centimeter, jarak panjang genangan air 1.350 meter, luas lahan tergenang 68,5 ha, 1 gedung sekolah tergenang. Taksir kerugian Rp 105 juta.
Desa Parangbatu: 30 KK rumahnya tergenang, tinggi genangan air 50 centimeter, jarak panjang genangan air 200 meter, luas lahan tergenang (masih dihitung). Taksir kerugian (masih dihitung).
Desa Selogabus: KK yang rumahnya tergenang (masih didata), tinggi genangan air 50-70 centimeter, jarak panjang genangan air 300 meter, luas lahan tergenang 50 ha. Taksir kerugian Rp 252 juta.
Desa Suciharjo: KK rumahnya tergenang (masih didata), tinggi genangan air 30 centimeter, jarak panjang genangan air 100 meter, luas lahan tergenang 4 ha. Taksir kerugian (masih dihitung).
Desa Sembung: 1 KK rumahnya tergenang, tinggi genangan air 20 centimeter, jarak panjang genangan air 50 meter, luas lahan tergenang (masih dihitung). Taksir kerugian (masih dihitung).
Kapolsek Parengan AKP Basir mengatakan, banjir luapan Kali Kening yang melanda 6 desa di Parengan sifatnya sementara. Itu disebabkan karena curah hujan yang tinggi dan Sungai Bengawan Solo juga mengalami kenaikan debit air. “Kalau debit air Bengawan Solo turun, nanti juga surut. Biasanya 1 hari,” katanya.
Kapolsek juga telah memerintahkan anggotanya untuk patroli di desa-desa terdampak untuk antisipasi dan bentuk kesiagaan apabila warga membutuhkan bantuan. “Bhabinkamtibmas di tiap desa juga kami perintahkan menyampaikan kepada masyarakat agar tetap waspada menghadapi banjir ini,” kata Kapolsek.
Sementara Camat Parengan Joko Purnomo menepis dugaan bahwa ada desa terdampak banjir luapan Kali Kening terilosasi. Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa salah satu desa terdampak, Margorejo, penduduknya terisolasi karena jalan masuk desa tersebut tergenang air. Menanggapi itu, Joko Purnomo tegas mengatakan itu tidak benar.
"Tidak benar kalau ada berita warga Desa Margorejo terisolasi," jelas Joko.
Joko mengatakan, memang benar bahwa pagi tadi ada sebagian jalan poros desa di Dusun Kentong Desa Margorejo yang terendam hingga hampir 1 meter. Tapi sejak siang tadi mulai surut. Joko mengimbau agar masyarakat bersabar dan waspada menghadapi banjir ini.
Kali Kening diketahui melewati beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban, mulai Kecamatan Jatirogo, Kecamatan Bangilan, Kecamatan Singgahan, hingga Kecamatan Parengan. Sehingga wilayah-wilayah inilah yang terdampak luapan air sungai tersebut. (her/moha)
Baca Kali Kening Meluap, 6 Desa di Kecamatan Parengan Terendam