Kakek 80 Tahun Asal Cepu yang Tersesat di Kedewan
Pengakuan Mbah Sukardi, Tersesat Karena Jimatnya Ketinggalan
Rabu, 01 Februari 2017 17:00 WIBOleh Sucipto
Oleh Sucipto
MBAH Sukardi yang kemarin tersesat sampai ke Dukuh Bulu Desa Beji Kecamatan Kedewan, akhirnya mengungkapkan kejadian yang menimpanya. Diapun merasa heran, tidak seperti biasanya dirinya tersesat di daerah yang sudah dikenalnya.
Ketika ditemui beritabojonegoro.com (BBC), Rabu (01/02/2017), di tempat tinggalnya di Kelurahan Karangboyo RT 08 RW 01 Kecamatan Cepu, kakek 80 tahun ini bercerita tentang peristiwa yang terjadi pada dirinya.
Baca berita: Cerita Mbah Sukardi, Kakek 80 Tahun Asal Cepu yang Tersesat di Kedewan
"Dari rumah niat saya menuju Dukuh Jintel Desa Kasiman. Setelah melewati Jembatan Bangsri, tiba-tiba saya sama sekali tidak ingat ada di daerah mana. Padahal saya melewati depan rumah yang saya tuju," cerita kakek kelahiran 17 Mei 1936 ini.
Mantan tentara sipil ini melanjutkan, sampai di Dukuh Jintel dia tidak menghentikan sepedanya. "Malah tak genjot terus sampai Kedewan. Sebenarnya bateh saya di Kedewan itu banyak sekali, tapi kok ya blas nggak ingat," ujarnya pelan sambil menghisap rokok.
Tidak berhenti sampai di situ, kakek yang semasa muda hobi berburu babi hutan ini terus mengayuh sepedanya ke arah barat. "Tahu-tahu sudah sampai Dukuh Singget. Di situ baru sadar kalau saya salah jalan. Tiba-tiba ada orang menghampiri dan menanyakan tujuan saya," katanya.
Kakek yang memiliki kelebihan mengobati orang digigit ular ini berhenti sejenak menghela nafas. "Setelah diminta balik arah, saya kembali ke arah selatan. Malah ban sepeda kempes, kepanasan, ngorong pingin minum," ujarnya pelan mengingat kejadian memilukan kemarin.
Setelah ditolong warga Dukuh Bulu Desa Beji dan pihak kepolisian, dia mengingat-ingat sesuatu. "Ada sesuatu yang ketinggalan. Saya punya jimat kain merah pemberian wanita cantik dari Segara Kidul yang ketinggalan tidak saya bawa. Mungkin karena ini saya tersesat, padahal saya terbiasa blusukan hutan," ujar kakek yang mengaku pernah bersembunyi di gua pantai laut selatan itu. (cip/moha)