Latih Jiwa Entrepreneur
Siswa-Siswi SDIT Ini Diajak Berjualan Saat CFD
Minggu, 05 Maret 2017 11:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
TANGAN mungil para murid kelas IV Sekolah Dasar ini terlihat sangat cekatan, saat melayani pembeli yang berdatangan ke lapak mereka. Meski usia mereka masih belia, anak-anak ini terlihat tak canggung menghadapi pembeli.
Siswa-siswi SDIT Insan Permata Bojonegoro ini tidak sedang bermain. Mereka sedang mengikuti kegiatan entrepreneur SDIT Insan Permata Bojonegoro dengan tema "Mencetak Generasi Pengusaha Muslim yang Berjiwa Kuat dan Mandiri".
Kegiatan ini dilaksanakan setiap Minggu pagi sekitar pukul 06.00 hingga pukul 08.00 WIB. Bersamaan dengan pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Alun-Alun Kota Bojonegoro. Minggu (05/03/2017) ini adalah kali ketiga SDIT Insan Permata mengadakan kegiatan serupa.
Dengan menggunakan peralatan seadanya, seperti tikar dan meja kecil, siswa-siswi SD ini menggelar dagangan di sebelah timur Alun-Alun, atau di depan Pendapa Pemkab Bojonegoro, Jalan Mas Tumapel. Barang dagangan mereka pun beragam, mulai dari nasi goreng, jus buah, es lilin, bros, hingga makanan ringan.
Salah satu guru SDIT Insan Permata Diah Ayu Resmi, mengatakan, kegiatan ini terinspirasi dari program Bupati Bojonegoro bahwa anak-anak harus pula diajarkan pendidikan skill, tidak hanya pendidikan akademik saja. Dengan mengajak para siswa untuk praktik secara langsung berjualan, bahkan menjalankan proses dari mulai mencari barang dagangan hingga akhirnya menghitung laba rugi.
"Mereka kita beri modal Rp 100 ribu setiap kelompok, ada yang mencari barang dagangan ada yang mencatat, serta berjualan," kata Diah.
Setiap minggunya ada sekitar 3-6 kelompok dari tiga kelas IV, yang diajak berjualan di Alun-Alun. Setiap kelompoknya terdiri 4 sampai 6 siswa. Setiap hari Minggu selalu ada kelompok baru yang akan mendapatkan giliran berjualan.
Diah menambahkan, semua hasil jualan para anak-anak ini akan dikembalikan ke pihak sekolah, baik laba maupun rugi. Pihak sekolah berharap, melalui kegiatan ini anak menjadi terlatih skill-nya di bidang perdagangan.
Kayla salah satu siswi yang juga ikut berjualan pagi tadi mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Dia tidak canggung menghadapi pembeli yang kebanyakan merupakan orang dewasa.
Dagangan milik Kayla bersama kelompoknya yaitu nasi goreng dan es lilin, habis terjual. Dia mengaku, mendapatakan barang dagangan dari orang tuanya sendiri. "Beli dari mama Rp 3.000 terus saya jual Rp 4.000, habis," ungkap Kayla. (pin/tap)