Lahan Pertanian di Padangan Dibiarkan Bero
Minggu, 04 Oktober 2015 12:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Padangan - Sekitar sebulan yang lalu, beberapa desa, di antaranya Pengkok dan Padangan, Kecamatan Padangan, telah melaksanakan panen raya. Panen raya tersebut juga dihadiri oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjend Sumardi. Namun kini sejumlah lahan tidak ditanami atau dibiarkan bero.
Menurut pantauan BeritaBojonegoro.com (BBC), para petani lebih memilih menunggu musim hujan, yang diperkirakan BPBD Bojonegoro, akan mulai turun November mendatang. Hal itu untuk memulihkan paska melewati Musim Kemarau 2 (MK 2). Seperti diungkapkan salah satu petani di Dusun Pengkok, Desa/Kecamatan Padangan, Kasim (60).
"Kalau sekarang sepertinya tidak memungkinkan untuk mulai tanam," ujar Kasim ketika ditemui BBC.
Pria yang juga berprofesi sebagai pembuat tahu itu mengatakan, sebelum tanam lahan harus disiapkan terlebih dulu. Saat ini, tanah pada sawah miliknya memang kelihatan retak-retak. Bahkan di sana-sini banyak ditumbuhi rumput liar. Rumput liar itu dimanfaatkannya untuk menggembala kambing.
Selain sawah milik Kasim, sawah lain juga mengalami hal serupa. "Biasanya tanam padi dan jagung saja. Untuk kacang-kacangan tanah, di sini kurang bagus," pungkas pria yang rambutnya sudah dipenuhi uban itu. (rul/moha)
Foto petani di sawah yang bero