Tanaman Padi di Blok Cepu Terserang Wabah Blas
Minggu, 04 Oktober 2015 14:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Sejumlah tanaman padi di Blok Cepu, Kecamatan Gayam, terserang wabah blas. Wabah blas sendiri disebabkan merebaknya penyakit Xantomonas yaitu virus yang menyerang ujung batang tanaman padi. Hal ini biasanya menyebabkan bulir padi tidak berbiji, atau bahkan tidak berisi sama sekali (kopong).
Seperti diungkapkan Dwi Prayitno, peneliti dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LESOS) Trawas Mojokerto, ketika meninjau tanaman padi di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam. Wabah blas sendiri menurutnya bisa menyebabkan hasil panen kurang maksimal. Padahal jika dilihat dari luar daun atau jerami kelihatan hijau ranum.
"Saya pikir itu mindset yang harus diubah. Karena semestinya yang harus diperhatikan gabahnya, bukan kualitas jeraminya. Bisa saja jeraminya ranum, tapi seringkali isinya kopong," tandas pria asal Malang itu.
Lebih jauh, dia menambahkan bahwa wabah blas seringkali terjadi karena pemakaian pestisida yang berlebihan, termasuk tidak sesuai aturan pakai yang semestinya. Dalam hal ini, baginya, mindset atau pola pikir petani seringkali keliru. Menurut pengamatannya, kebanyakan petani masih mengedepankan ego dalam menggunakan pestisida ketika memupuk tanaman padinya.
"Kebanyakan mereka merasa bangga dan menjadi prestise tersendiri ketika dapat menggunakan pestisida lebih banyak daripada petani lain," imbuhnya pada BeritaBojonegoro.com (BBC).
Selain faktor pestisida, lanjut dia, masalah bibit juga berpengaruh terhadap kualitas padi. Agar memperoleh hasil yang baik, dia
menyarankan agar menggunakan pupuk lokal saja karena lebih sesuai dengan kondisi tanah. (rul)