Terendam Banjir, Petani Terpaksa Panen Dini Tanaman Padi
Selasa, 09 Januari 2018 10:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang melanda puluhan areal sawah di Kecamatan Baureno mengakibatkan sebagian besar tanaman padi siap panen terancam rusak. Menghindari kegagalan panen akibat banjir tersebut, para petani di daerah itu pun terpaksa melakukan panen dini.
“Sekitar 10 hektare tanaman padi terpaksa dipanen secara dini akibat terendam banjir. Padi tersebut terendam banjir sudah dua hari ketika padi mulai menguning," ungkap Trisno (38) warga asal Kecamatan Baureno, Selasa (09/01/2018).
Ia khawatir jika tidak dipanen secara dini, padi tersebut bakal membusuk sehingga tanaman padi yang mulai menguning ini harus segera dilakukan panen dini.
Menurut Trisno, panen dini ini terpaksa dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Panen padi dilakukan menggunakan terpal kemudian diseret karena ketinggian banjir mencapai satu meter.
“Akibat panen dini, petani hanya dapat menjual dengan harga di bawah rata rata. Sebab bila banjir masih bertahan hingga sepekan mendatang, maka banyak tananam padi yang membusuk," ujarnya.
Sementara itu, hingga saat ini tingginya curah hujan beberapa hari terakhir dan kiriman air dari hulu menyebabkan debit air Sungai Bengawan Solo meningkat drastis. Hingga saat ini tingginya muka air menyentuh angka 13,18 peilschall atau pada siaga satu. (mol/kik)