22 Gunungan Meriahkan Festival Salak Wedi 2018
Minggu, 14 Januari 2018 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Sebanyak 22 gunungan salak ramaikan kegiatan Festival Salak Wedi yang dilaksanakan Minggu (14/01/2017) di Desa Wedi Kecamatan Kapas Brojonegoro.
Festival tersebut menampilkan berbagai gunungan dari hasil pertanian salak, yang dibuka oleh Bupati Bojonegoro dengan menabuh gong di Panggung Penghormatan.
Ketua Panitia Festival Salak M Suaeb menyampaikan, saat ini dalam pelaksanaan salak Wedi yang kedua sebanyak 22 gunungan salak. Festival Salak Wedi ini sedikit berbeda dengan tahun lalu karena dirangkai dengan sejumlah kegiatan menarik.
"Kirab gunungan salak yang tingginya dan pameran UMKM serta ada kemah bahasa," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Bojonegoro dalam sambutan menyampaikan salam Wedi ini adalah khas, yakni ada rasa asam kecut dan manis berbeda dengan salak lainnya.
"Salak Wedi ini rasanya paling banyak dibandingkan dengan salak pondoh dan salak Bali, yakni ada asam, manis dan kecut," ungkap Suyoto.
Festival salak ini bisa disebut kebangkitan salak Wedi. Dia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan mampu menghasilkan ekonomi yang lebih dari sebelumnya.
Salah satu petani salak, Mbah Maesaroh, mengaku dirinya berjualan salak sudah 15 tahun yang lalu Dulu, kata dia, harga salak Rp20 ribu per seratus buah. Kini harganya mencapai Rp50-70 ribu per 100 buah. Maesaroh menuturkan bahwa musim panen bulan 10 sampai bulan 3, kemudian bulan 5 sampai dengan bulan 7. “Salak wedi ada jenis menjalin dan kebo. Banyak warga yang lebih memilih salak menjalin karena campuran antara manis, masir, dan asam serta banyak mengandung air,” katanya. (mol/moha)