Tanggul Kali di Desa Sambiroto Kecamatan Kapas Jebol, 200 Hektare Padi Terendam
Minggu, 25 Februari 2018 15:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kapas) - Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro beberapa hari ini, mengakibatkan tanggul kali yang berada di area pesawahan Desa Sambiroto Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (25/02/2018) sekira pukul 04.00 WIB tadi pagi jebol. Setidaknya 200 hektare tanaman padi yang berada di sekitar tanggul tersebut terendam. Luberan air mungkin akan meluas ke area pesawahan desa sekitar.
Informasi yang dihimpun media ini dari Kapolsek Kapas AKP Ngatimin SH menyebutkan, penyebab jebolnya tanggul tersebut diduga akibat hujan deras yang terjadi selama beberapa hari ini. Kali yang berada di area pesawahan Desa Sambiroto tersebut sampai meluap dan tanggul penahan tidak mampu menahan derasnya luapan air sehingga jebol.
“Awalnya tanggul yang jebol hanya sepanjang dua meter, namun karena derasnya arus, tanggul yang jebol melebar hingga kurang lebih sepanjang 15 meter,” jelas AKP Ngatimin.
AKP Ngatimin menambahkan, akibat jebolnya tanggul tersebut, setidaknya 200 hektare tanaman padi yang berada di sekitar tanggul yang jebol tersebut terendam air. Luberan air mungkin akan meluas ke area pesawahan desa sekitar seperti Bakalan, Klampok dan Sukowati.
“Belum diketahui jumlah kerugian akibat jebolnya tanggul tersebut. Saat ini aparat masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait, guna menanggulangi dampak akibat jebolnya tanggul tersebut,” pungkas Kapolsek.
Secara terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sujarwo, ketika dihubungi media ini mengungkapkan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait guna menanggulangi dampak akibat jebolnya tanggul di Sambiroto.
“Saat ini Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro telah menyalakan dua unit pompa air untuk mengurangi dampak dari luberan tanggul yang jebol tersebut,” jelas Andik Sujarwo.
Andik menambahkan, untuk penanganan perbaikan tanggul yang jebol tersebut masih harus menunggu hingga air sudah mulai surut.
“Kita tunggu hingga air surut, baru bisa ditangani tanggulnya,” imbuhnya. (red/imm)