Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kabupaten Blora Deklarasikan Bebas Sampah
Minggu, 22 April 2018 19:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada hari Minggu pagi (22/4/2018) melaksanakan kegiatan penutupan Hari Peduli Sampah Nasional 2018, yang dirangkaikan dengan Hari Bumi.
Dalam penutupan Hari Peduli Sampah itu juga dilakukan Deklarasi Blora Bebas Sampah Tahun 2025, oleh perwakilan tenaga kebersihan dan warga masyarakat dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kendaraan pengangkut sampah, kartu BPJS Kesehatan dan sembako secara simbolis oleh Bupati kepada para tenaga kebersihan yang selama ini telah membersihkan lingkungan Kota Blora setiap hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora, Ir Dewi Tedjowati dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan pagi hari itu merupakan penutupan pencanangan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2018 yang telah dilaksanakan selama tiga bulan, terhitung sejak 21 Januari hingga 21 April 2018 kemarin.
Dalam tiga bulan tersebut sejumlah kegiatan telah dilaksanakan sebagai upaya peduli sampah. Diantaranya bersih sampah di aliran Sungai Bengawan Solo, Sungai Grojogan dan Sungai Lusi. Kemudian Jumat GAUL (Gerakan Aksi Untuk Lingkungan), pembentukan bank sampah di TPA Temurejo dan masih banyak lainnya.
“Semua rangkaian kegiatan itu kita tutup hari ini, 22 April 2018 yang bertepatan dengan Hari Bumi,” jelas Dewi Tedjowati, Minggu (22/04/2018).
Dengan begitu, ia berharap masyarakat Kabupaten Blora bisa semakin peduli dengan keberadaan sampah. Peduli untuk mengelola sampah dengan baik sehingga tidak mengotori lingkungan.
"Sebenarnya sampah bisa di manfaatkan menjadi barang yang unik namun perlu adanya pemilahan" imbuhnya
Bupati Blora, Djoko Nugroho ketika memberikan sambutan meminta agar seluruh elemen masyarakat bisa meningkatkan kepedulian terhadap sampah. Tidak hanya tukang sapu saja, namun juga semuanya. Misalnya membuah sampah pada tempatnya dengan memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sehingga mempermudah dalam pengolahan selanjutnya.
“Saya ingin kedepan tidak hanya sekolah saja yang dilombakan untuk penilaian Adiwiyata, namun instansi pemerintahan juga harus ikut dinilai agar lingkungannya hijau dan terawat. Karena menjaga kebersihan lingkungan itu juga penting dan akan menjadi contoh dalam masyarakat,” ucap Bupati.
Menurut Bupati, jika sampah di Blora bisa dikelola dengan baik dan benar maka ia yakin Kota Sate ini bisa memperoleh penghargaan Adipura kembali.
“Peralatan sampah terus kita lengkapi, bank sampah sudah didirikan. Maka sudah seharusnya semua komponen bergerak bersama mewujudkan Blora yang bersih dan sehat, bebas sampah,” lanjutnya.
Usai memberikan sambutan, Bupati didampingi tamu undangan berkesempatan meninjau pameran produk olahan sampah yang bisa dimanfaatkan kembali dari beberapa sekolah Adiwiyata yang ada di Kabupaten Blora.
Dalam acara tersebut, DLH Blora juga menggandeng sejumlah rumah sakit yang ada di Blora untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh tenaga kebersihan. Mereka yang setiap hari menyapu jalan-jalan protokol dan taman kota harus selalu tampil dalam kondisi sehat. (teg/imm)