Peristiwa Orang Gantung Diri
Diduga Depresi Ditinggal Mati Istrinya, Seorang Kakek di Dander Nekat Gantung Diri
Jumat, 27 April 2018 20:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Dander) - Peristiwa gantung diri kembali terjadi wilayah Kabupaten Bojonegoro, kali ini menimpa Paidin (78) warga Desa Dander RT 003 RW 001 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (27/04/2018) sekira pukul 11.30 siang tadi, ditemukan oleh anak kandungnya, meninggal dunia gantung diri di kandang kambing milik anaknya tersebut.
Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan mengalami depresi semenjak ditinggal mati oleh istrinya. Korban berulang kali bilang pada anak kandungnya kalau ingin mati dan jika mati, minta dikubur di samping makam istrinya.
Menurut keterangan Kapolsek Dander, AKP Wijyanto, bahwa kronologi peristiwa tersebut bermula pada Jumat (27/04/2018) sekira pukul 11.00 WIB, dorban bermain ke rumah anak kandungnya yang bernama Patmi (60), warga Desa Dander RT 011 RW 001 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.
Saat itu anak kandung korban sedang memasak di dapur dan sekira pukul 11.30 WIB, anak kandung korban mendengar suara gaduh di kandang kambing miliknya. Selanjutnya anaknya tersebut segera menuju ke kandang kambing yang berada di samping rumahnya.
“Saat di kandang kambing tersebut anak korban terkejut melihat korban sudah gantung diri, sehingga berteriak histeris memminta tolong pada para tetangga,” jelas Kapolsek.
Mendengar teriakan anak korban, para tetangga segera berdatangan dan kemudian peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Dander, sehingga Kapolsek bersama anggota serta petugas medis dari Puskesmas Dander, segera mendatangi lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
Dari hasil olah TKP diketahui korban gantung diri dengan menggunakan tali tampar warna biru, tergantung di wuwungan kandang kambing milik anaknya. Sementara dari hasil identifikasi diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 160 sentimeter, kulit sawo matang, rambut pendek beruban. Korban memakai training panjang warna biru garis putih dan tidak memakai baju.
Sedangkan berdasarkan hasil visum luar serta pemeriksaan medis yang dilakukan petugas medis dari Puskesmas Dander, tidak ditemukan adanya tanda -tanda penganiayaan atau kekerasan fisik pada tubuh korban.
“Korban meninggal dunia murni akibat gantung diri," terang Kapolsek.
Sementara berdasarkan keterangan anak kandung korban, Parti (60), bahwa pada malam sebelum kejadian tersebut, korban bilang pada anaknya sudah ingin mati dan jika mati, minta di kubur si samping kuburan istrinya.
“Menurut keterangan anak kandungnya, sejak ditinggal meninggal oleh istrinya, korban sering berbicara sendiri. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena mengalami depresi.” imbuh Kapolsek.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban meminta untuk tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan, yang di ketahui oleh kepala desa setempat.
“Setelah dibuatkan berita-acara, selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk proses pemakaman.” pungkas Kapolsek. (*/imm)