Kreativitas Ibu Rumah Tangga di Blora Sulap Bambu Jadi Berbagai Macam Barang Bernilai Jual
Senin, 04 Juni 2018 13:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Bambu, sering kali hanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga, namun di tangan kelompok PKK Desa Jejeruk Kecamatan Blora bambu dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan yang bernilai jual. Para ibu rumah tangga ini mampu membuat sejumlah kreativitas menarik yang mampu menghasilkan karya tangan menarik.
Pemrakarsanya adalah Dedi Purnomo warga Desa Jejeruk Kecamatan Blora. Berawal dari banyaknya bambu di desa tersebut dedi berinisatif untuk membuat kerajinan dari bahan baku bambu. Dengan memperdayakan ibu rumah tangga desa tersebut, kerajinan tangan dari bahan dasar bambu mampu dihasilkan dengan variasi yang menarik.
“Macam-macam yang dibuat mulai dari tempat sampah, piring, vas bunga, tempat parsel dan tempat lampu,” jelas Dedi Purnomo, Koordinator Kerajinan Bambu, Senin (04/06/2018).
Dedi menjelaskan untuk bahan tidak begitu sulit mendapatkanya karena di sekitar rumah terdapat tanaman bambu yang tumbuh. Namun banyak bambu yang tumbuh, bahan bambu yang digunakan tidak asal bambu saja melainkan bambu jenis wulung dan ngapus.
“Bambu bermacam macam, sehingga yang digunakan hanya jenis bambu wulung dan bambu ngapus,” ucapnya.
Menurutnya, dalam satu hari para pengrajin bisa menghasilkan 5 hingga 7 buah tergantung dari tingkat kesulitan anyaman dan bentuk kerajinan yang akan dibuatnya.
“Kalau bikinnya simpel ya cepat namun kalau ada pesanan khusus dan anyaman sulit ya agak lama,” terangnya.
Dari hasil kerajinan tangan tersebut, lanjut Dedi, dipasarkan melalui online yang difasilitasi oleh desa. Tak hanya itu para pemesan juga bisa datang langsung untuk pesan sesuai keinginan.
“Untuk harga mulai dari harga Rp 8 ribu hingga Rp 70 ribu tergantung kesulitan dan besar kecil anyaman,” ujarnya.
Sementara itu Mutamah salah satu ibu rumah tangga yang membuat kerajinan anyaman bambu mengaku senang bisa ikut membuat kerajinan ini, selain bisa menambah penghasilan keluarga, kegiatan ini juga sangat membantu ibu-ibu sekitar.
“Alhamdulilah senang sekali, awalnya ya kesulitan namun karena sudah terbiasa jadi mudah,” terangnya.
Sekadar diketahui kerajinan anyaman buah tangan ibu rumah tangga ini sudah dipasarkan di Blora dan luar daerah. Bahkan selama bulan Ramadan pesanan meningkat hingga 30 persen. Para pemesan biasanya memesan untuk menghias rumah menjelang Lebaran terutama jenis parsel dan tempat lampu.(teg/kik)