Bojonegoro Institut Ajak Kaum Muda Bicara Keterbukaan
Sabtu, 09 Juni 2018 22:00 WIBOleh Siti Ainur Rodhiyah
Oleh Siti Ainur Rodhiyah
Bojonegoro - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bojonegoro Institut (BI) mengadakan diskusi bersama kalangan pemuda perwakilan dari organisasi Mahasiswa (Ormawa), yakni Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) serta Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) se Bojonegoro, diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) , Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta Ikatan Pelajar Nahdhatul ulama (IPNU).
Diskusi yang digelar di Gedung Pusat Pengembangan Industri Kreatif (PPIK) pada Sabtu (09/06/2018) sore ini di rangkai dengan ngobrol serta buka puasa bersama. Dalam diskusi tersebut, mengajak kaum muda Bojonegoro untuk bicara mengenai jaring aspirasi, rencana aksi keterbukaan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Direktur Bojonegoro Institute, Awe Saiful Huda menjelaskan bahwa acara ini bertujuan mengajak pemuda agar selalu semangat menciptakan perubahan pada masalah keterbukaan pemerintah dengan berdiskusi mengenai Open Government Pertnership (OGP).
"Keterbukaan pemerintah akan mengalami percepatan sesuai dengan harapan para penyumbang gagasan dan ide para pemuda ini," ujarnya.
Awe sapaan akrabnya, dirinya juga mengatakan bahwa BI mencoba membuat rekomendasi suara anak muda dengan cara menulis hal tersebut dalam sebuah laporan yang bagus.
"Sehingga nantinya diharapkan hasil rekomendasi dan gagasan para pemuda dapat mendorong prinsip OGP agar mencapai pemerintahan yang baik," ungkapnya.
Sementara itu, Peneliti Senior Bojonegoro Institute (BI), Iskandar Saharudin sebagai pemandu diskusi mengatakan bahwa permaslahan pada seluruh sektor Bojonegoro merupakan kenyataan yang perlu diketahui para pemuda. Sebab, para pemuda akan menjadi pelopor dan mendorong kemajuan dan percepatan prinsip OGP demi mewujudkan harapan bersama untuk kabupaten bojonegoro lebih baik.
"Maka ide-ide yang disampaikan para pemuda ini akan menjadi rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro," ungkapnya. (iin/imm)