Peristiwa Orang Gantung Diri
Pemuda Asal Mulyoagung Bojonegoro Ditemukan Meninggal Dunia Gantung Diri
Rabu, 26 Desember 2018 21:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro Kota - Seorang pemuda bernama Slamet Riyanto (32), warga Jalan Lettu Suyitno Gang Yusub RT 004 RW 001 Desa Mulyoagung Kecamatan Bojonegoro Kota, pada Rabu (26/12/2018) pukul 17.00 WIB petang tadi, ditemukan oleh ibunya, meninggal dunia gantung diri di blandar atau kerangka rumah orang tuanya.
Belum diketahui secara pasti motif korban hingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, dugaan sementara korban mengalami permasalahan keuangan.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, peristiwa ini merupakan kasus bunuh diri yang ke-33, yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro selama tahun 2018. Jumlah tersebut lebih besar jika dibanding tahhun 2017, yaitu 31 kasus bunuh diri. Dan peristiwa ini merupakan peristiwa gantung diri yang ketiga yang terjadi di bulan Desember 2018.
Sebelumnya, pada Jumat (07/12/2018) lalu, seorang warga Desa Kenep RT 003 RW 001 Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, bernama Rupiah (50), ditemukan oleh suaminya, meninggal dunia tergantung di kandang ayam yang berada di samping rumahnya.
Baca: Warga Balen Bojonegoro Ditemukan Suaminya Meninggal Dunia Gantung Diri
Selanjutnya pada Selasa (18/12/2018), seorang kakek bernama Suradi bin Sono (65),warga Dusun Begodo Desa Sumberagung RT 011 RW 003 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, ditemukan meninggal dunia gantung diri di pohon asam, yang berada di belakang rumahnya.
Baca juga: Pamit Pergi ke Hajatan, Warga Ngraho Bojonegoro Ditemukan Tewas Gantung Diri
Kapolsek Bojonegoro Kota, Komisaris Polisi (Kompol) Eko Dhani Rinawan SH, kepada awak media ini menerangkan bahwa berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kronologi peristiwa tersebut bermula pada Rabu (26/12/2018) sekira jam 17.00 WIB, ibu kandung korban hendak masuk ke dalam rumah namun pintu depan dalam keadaan terkunci.
“Kemudian ibu korban masuk rumah korban melalui pintu samping dan saat itulah ibu korban melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri,” kata Kapolsek.
Mengetahui kejadian tersebut, selanjutnya ibu korban menjerit dan memberitahu ayah korban hingga ahkirnya ayah korban datang. Selanjutnya dengan dibantu saudaranya, ayah korban menurunkan korban dari gantung diri.
“Kemudian ayak korban memberitahu warga sekitar dan oleh warga peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Bojonegoro Kota,” kata Kapolsek.
Berdasarkan hasil olah TKP korban gantung diri menggunakan sarung dan tali yang diikatkan pada blandar atau rangka rumah. Dan berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 170 sentimeter, berat mayat 65 kilogram, warna kulit kuning langsat, rambut pendek lurus, menggunakan pakaian kaos warna putih dan celana kain warna hitam.
Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilaksanakan oleh dokter Bayu Linuwih dari Puskesmas Bojonegoro, terdapat luka luka bekas jeratan pada leher korban.
“Tidak diketemukan adanya tanda tanda kekerasan ataupun penganiayaan pada tubuh korban. Penyebab kematian korban murni akibat gantung diri," tutur Kompol Eko Dhani Rinawan.
Sementara itu, belum diketahui secara pasti motif korban hingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“Dugaan sementara korban mengalami permasalahan keuangan hingga akhirnya korban nekat gantung diri,” kata Kapolsek menambahkan.
Atas kematian korban, pihak keluarga menerima bahwa kematian korban murni bunuh diri dan keluarga korban meolak untuk dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan.
“Jenzah korban telah kami serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.” pungkas Kapolsek. (red/imm)