Bupati Bojonegoro Berangkatkan Peserta Festival Perahu Hias
Minggu, 30 Desember 2018 11:00 WIBOleh Muliyanto Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Minggu (30/12/2018) pagi, memberangkatkan para peserta Festival Perahu Hias, yang mengambil start di Lapangan Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu dan finish di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro Kota.
Festival perahu hias tarsebut diikuti oleh 10 perahu untuk kategori desa dan 11 perahu hias dari umum dan lembaga. Selain itu, panitia juga menyediakan 3 perahu untuk rombongan fokopimda dan untuk tamu kehormatan.
Diberitakan sebelumnya, mulai Sabtu (29/12/2018) hingga Minggu (30/12/2018), akan digelar Festival Bengawan, yang mengusung tema Rawat-Ruwat Bengawan. Kegiatan tersebut dipusatkan di dua tempat, yaitu di Lapangan Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu dan di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro Kota.
Dalam rangkaian festival tersebut, ditampilkan sejumlah kegiatan mulai dari sarasehan bengawan, gelar sastra pelajar; lomba dan lelang lukisan; dan sejumlah hiburan kesenian tradisional seperti musik lesung, sandur, reog jaranan dan tari. Dan sebagai puncak acara akan digelar festival perahu hias, yang diikuti puluhan perahu.
Baca: Puluhan Perahu Hias Meriahkan Festival Bengawan Solo Bojonegoro
Baca juga: Festival Bengawan Bojonegoro akan Digelar 29-30 Desember 2018
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Festival Bengawan ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, di mana dalam alam ini ada air yang mengalir.
“Jika ada air mengalir, itu sebagai tanda-tanda adanya kemakmuran,” kata Bupati.
Bupati menyampaikan bahwa dalam Festival Bengawan tahun ini mengambil tema Rawat Ruwat Bengawan. Menurutna, Rawat artinya terus merawat keberadaan ekosistem dari Bengawan Solo ini.
Bupati mencontohkan di sejumlah negara di luar negeri, bahwa air atau sungai, telah menjadi water front city atau dengan kata lain sungai telah dikelola sebagai sarana transportasi dan pariwisata.
“Ke depan di Bengawan Solo di Bojonegoro harus menjadi water front city. Kita harus menghargai alam, kita harus hargai adanya Bengawan Solo ini.” kata Bupati.
Selanjutnya, Bupati juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro ini, Bengawan solo membentang dari Kecamatan Margomulyo hingga Kecamatan Baureno.
“Tentunya hal ini perlu kita rawat dengan seksama.” katanya menambahkan.
Jangan sampai karena keteledoran manusia karena tidak care dengan lingkungan, sehingga buang sampah sembarangan. Bengawan di pakai tempat buang sampah, kemudia alam tidak diurus dengan baik sehingga akan jadi bencana yang tidak dikehendaki.
“Kita bersyukur bahwa Bojonegoro di lewati Bengawan Solo, tentunya akan kita upgrade. Selain festival bengawan ini, ke depan kita jadikan Bengawan Solo menjadi water front city.” tutur Bupati dalam sambutannya.
Usai memberikan sambuttan, Bupati didampingi Forkopimda dan tamu kerhormatan, melakukan pemukulan kentongan, sebagai tanda dimulainya festival perahu hias. Selanjutnya Bupati memberangkatkan para peserta perahu hias.
Selain festival perahu hias, dalam rangkaian festival bengawan tersebut juga aka digelar sejumlah kegiatan diantaranya, lomba dan lelang lukisan. Ada 43 pelukis yang akan meramaikan acara tersebut dan ukisan-lukisannya nanti akan dilelang untuk kegiatan kebudayaan berikutnya. Selain itu akan digelar juga baca puisi pelajar dan ada sebanyak 25 pelajar yang akan membacakan puisi, yang mengambil tempat di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro Kota. (red/imm)