Kaleidoskop 2018
10 Kasus Gantung Diri di Bojonegoro: Motif Sakit Tak Kunjung Sembuh
Selasa, 01 Januari 2019 18:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Berdasarkan data yang dihimpun media ini, sepanjang 2018, di wilayah Kabupaten Bojonegoro terjadi 33 orang meninggal dunia dengan cara bunuh diri, dengan rincian 32 kasus bunuh diri dengan cara gantung diri dan satu kasus bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Baca: Gantung Diri, Tanggung Jawab Siapa?
Data tersebut sama persis dengan yang terjadi pada 2017, di mana juga terjadi 33 kasus bunuh diri, dengan rincian 30 kasus bunuh diri dengan cara gantung diri, satu kasus bunuh diri dengan meminum racun serangga, satu kasus bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai Bengawan Solo dan satu kasus bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api (korban warga Kota Surabaya).
Selain itu, pada tahun 2017, terdapat satu kasus percobaan bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur, namun nyawa korban masih dapat diselamatkan.
Adapun kasus bunuh diri sepanjang tahun 2018, berdasarkan motif yang melatar belakangi para korban hingga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri antara lain: Akibat depresi, sakit tak kunjung sembuh, terdapat 10 kasus; Akibat depresi atau gangguan kejiwaan, terdapat tujuh kasus; Akibat masalah keluarga, terdapat dua kasus; Akibat masalah keuangan atau pekerjaan, terdapat satu kasus; dan 23 kasus tidak diketahui secara pasti motifnya.
Berikut ini 10 Kasus Gantung Diri di Bojonegoro, denga Motif Sakit Tak Kunjung Sembuh
Yang pertama: Diduga karena putus asa akibat penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh, seorang warga Dusun Jomblang Desa Ngorogunung RT 013 RW 004 Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro bernama Samin (53), nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri, pada Minggu (18/02/2018) pukul 03.00 WIB. Korban pertama kali ditemukan tewas oleh istrinya, gantung diri di pohon mangga samping rumah miliknya.
Baca: Diduga Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Warga Bubulan Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri
Yang kedua: Peristiwa gantung diri terjadi wilayah Kabupaten Bojonegoro, kali ini menimpa seorang warga Desa Sugihwaras RT 001 RW 001 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, bernama Wardi (57), yang ditemukan tewas tergantung di blandar (kerangka rumah) kamar miliknya, pada Sabtu (17/03/2018) sekira pukul 11.45 WIB. Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri akibat depresi, karena sakit komplikasi menahun yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Baca: Depresi Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Warga Ngraho Nekat Gantung Diri
Yang ketiga: Peristiwa gantung diri terjadi di wilayah Kecamatan Margomulyo. Kali ini korbannya seorang nenek bernama Sampi (85), warga Dusun Piji Desa Sumberjo RT 005 RW 007 Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Pada Sabtu (17/03/2018) sekira pukul 06.10 WIB, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di pegangan pintu kamar rumah anaknya. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena penyakit yang telah lama dideritanya tidak kunjung sembuh.
Baca: Lagi, Seorang Nenek di Margomulyo Ditemukan Meninggal Dunia Gantung Diri
Yang keempat: Diduga karena depresi akibat sakit yang dideritannya tidak kunjung sembuh, Harno (48), warga Desa Kacangan RT 010 RW 002 Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, akhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri, pada Sabtu (02/06/2018) sekira pukul 08.30 WIB.
Baca: Depresi Akibat Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Warga Tambakrejo Nekat Gantung Diri
Yang kelima: Seorang laki-laki bernama Saidjan (60) warga Dusun Blimbing Desa Trenggulunan RT 008 RW 002 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (02/07/2018) sekira pukul 05.30 WIB pagi tadi, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri tergantung di usuk atau kerangka atap rumah milik korban.
Diduga, motif korban hingga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena korban selama ini menderita penyakit kusta yang cukup parah dan tidak kunjung sembuh. Selain itu, diduga korban depresi karena ditinggal pergi istrinya serta karena faktor ekonomi yang sulit atau kekurangan.
Baca: Diduga Karena Depresi, Seorang Warga Ngasem Bojonegoro Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Yang keenam: Warga Desa Bobol RT 042 RW 012 Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegor bernama Sukarno bin Sapar (34) ditemukan meninggal gantung diri di blandar rumahnya. Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu (14/07/2018) sekira pukul 10.45 WIB. Belum diketahui motif hingga korban gantung diri, namun menurut keterangan keluarganya, korban sempat dirawat di RSJ Solo karena masalah kejiwaan.
Baca: Seorang Warga Sekar Bojonegoro Ditemukan Meninggal Gantung Diri
Yang ketujuh: Seorang perempuan bernama bernama Suliswati binti Suwito (45), warga Desa Wadang RT 012 RW 004 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (12/08/2018) sekira pukul 08.00 WIB, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.
Diduga, motif korban hingga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena korban selama ini menderita penyakit yang tidak kunjung sembuh hingga akhirnya frustrasi dan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Baca: Lagi-lagi, Diduga Karena Depresi, Seorang Warga Ngasem Bojonegoro Gantung Diri
Yang kedelapan: Diduga karena depresi akibat sakit tekanan darah tinggi yang dideritannya tidak kunjung sembuh, Rasemi (79), warga Dusun ngembak Desa Tambakrejo RT 018 RW 006 Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, akhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri, pada Senin (03/09/2018) sekira pukul 05.30 WIB.
Korban pertama kali diketahui oleh tetangganya yang bernama Eko Basuki (30), tergantung di pohon jati yang berada di kebun milik Jaman (54), yang tak jauh dari rumah saksi tersebut.
Baca: Lagi, Diduga Akibat Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Nenek di Tambakrejo Gantung Diri
Yang kesembilan: Peristiwa gantung diri terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, kali ini dilakukan seorang kakek bernama Pasidin (76), warga Desa Tulungagung RT 007 RW 004 Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (18/11/2018) sekira pukul 05.30 WIB, ditemukan oleh istrinya, meninggal dunia tergantung di blandar rumah miliknya.
Baca: Seorang Kakek di Malo Bojonegoro Meninggal Dunia Gantung Diri
Yang kesepuluh: Peristiwa gantung diri kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Kali ini korbannya seorang kakek bernama Mujari (82), warga Desa Panjunan RT 007 RW 002 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro.
Pada Minggu (25/11/2018) sekira pukul 07.20 WIB, ditemukan telah meninggal dunia gantung diri di dalam kamar rumah milik keluarganya yang bernama Suhadak (52), yang berada di Desa Panjunan RT 009 RW 002 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro.
Menurut keterangan keluarganya, sejak dua minggu lalu korban mengalami depresi atau stress, akibat sakit gangguan pencernaan yang telah lama dideritanya, tak kunjung sembuh.
Baca: Seorang Kakek di Kalitidu Bojonegoro Ditemukan Meninggal Dunia Gantung Diri
*) Data tersebut diurutkan berdasarkan tanggal kejadian.